kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot berbalik arah menjadi US$ 1.690,08 per ons troi


Rabu, 22 April 2020 / 14:39 WIB
Harga emas spot berbalik arah menjadi US$ 1.690,08 per ons troi
ILUSTRASI. Harga emas spot masih bergerak tidak stabil pada perdagangan Rabu (22/4). REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Harga emas bergerak positif. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/4) pukul 14:35 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.690,08 per ons troi naik 0,23% dari penutupan kemarin. Harga emas ini utamanya terpengaruh oleh jatuhnya pasar minyak karena wabah virus corona yang menghancurkan perekonomian.

"Minyak benar-benar membuat seluruh kompleks komoditas turun ... Banyak orang keluar dari posisi yang sangat menguntungkan dengan sikap wait and see apakah ada limpahan lebih lanjut dari energi menjadi logam mulia," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Lagi, harga emas Antam naik Rp 4.000 ke Rp 928.000 per gram, Rabu (22/4)

Harga minyak mentah Brent anjlok 25% ke level terendah dalam hampir dua dekade, sehari setelah para pedagang panik mengirim minyak AS di bawah minus US$ 40 per barel di tengah kekhawatiran karena pandemi coronavirus.

Turunnya harga minyak mentah AS dan laporan pendapatan perusahaan yang suram memicu kekhawatiran akan kehancuran yang berkelanjutan pada ekonomi global dari pandemi. Bursa saham global bergerak lebih rendah.

Baca Juga: Bank of America prediksi harga emas bisa ke US$ 3.000 per ons troi

"Kejatuhan bersejarah dalam harga minyak dan meningkatnya kekhawatiran atas resesi global yang parah dapat menciptakan sedikit uang tunai, pada dasarnya mengekspos harga emas ke guncangan downside karena dolar naik," kata analis FXTM Lukman Otunuga.

Emas, dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, telah menghadapi persaingan ketat dari safe-haven lain seperti dola AS. Dolar yang lebih kuat membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×