Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas turun lebih dari 1% pada perdagangan hari ini setelah Federal Reserve memberikan gambaran tentang pemulihan ekonomi.
Mengutip Reuters, Kamis (17/9) pukul 11.00 WIB, harga emas spot turun 1,1% menjadi US$ 1.938,12 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange tergelincir 1% menjadi US$ 1.951,30 per ons troi.
"Investor di seluruh Asia-Pasifik mungkin tidak terinspirasi oleh pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) tadi malam, yang mana bank sentral tampaknya enggan menambahkan stimulus dengan pandangan untuk meningkatkan fundamental, "kata Margaret Yang, ahli strategi DailyFx.
"Ini menyebabkan dolar AS lebih kuat, dan harga emas melemah,"tambahnya.
Baca Juga: Harga minyak mentah acuan bertahan di atas US$ 40 per barel usai melesat 4%
The Fed memang mengisyaratkan bahwa mereka mengharapkan ekonomi AS segera pulih dari krisis virus corona dengan tingkat pengangguran turun lebih cepat dari perkiraan bank sentral di bulan Juni.
Menyusul komentar The Fed, indeks dolar AS menguat ke level tertinggi lebih dari satu minggu melawan para pesaingnya. Ini membuat harga si kuning lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Menambah beban emas juga datang setelah bank sentral AS berjanji menjaga suku bunga tetap mendekati level nol sampai inflasi berada di jalurnya untuk "cukup melebihi" target inflasi 2% "untuk beberapa waktu."
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil. Emas juga digunakan sebagai lindung nilai melawan inflasi.
Sementara itu, data yang menunjukkan belanja konsumen AS melambat Agustus, menjadi celah bagi emas untuk naik karena ini menjadi penunjuk bahwa ada kemacetan dalam pemulihan ekonomi dari kemerosotan yang disebabkan pandemi.
Selanjutnya: Harga emas naik tipis, efek kebijakan akomodatif The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News