kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga emas sepanjang Oktober 2021 masih lemah, ini penyebabnya


Minggu, 31 Oktober 2021 / 18:21 WIB
Harga emas sepanjang Oktober 2021 masih lemah, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Harga emas sepanjang Oktober 2021 masih lemah.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga emas sepanjang sampai bulan Oktober 2021 ini masih lemah. Merujuk Bloomberg, harga emas spot sudah turun 6,06% sepanjang tahun ini, untuk emas Antam sudah turun sebanyak 14,92%.

Harga emas spot di tahun ini terus berfluktuasi, dengan harga menyentuh di angka US$ 1.950 per ons troi di Januari, dan harga terendahnya jatuh di angka US$ 1.683 per ons troi pada Maret lalu.

Selama bulan Oktober 2021, harga emas spot naik 1,53%, dari angka US$ 1.756 per troi ons ke angka US$ 1.783 per troi ons.  

Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo menilai masih lemahnya harga emas di tahun ini karena wacana pengurangan stimulus AS masih bertiup kencang, dan ini membuat wacana kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. 

Baca Juga: Harga emas Antam tak bergerak di level Rp 925.000 per gram pada hari ini (31/10)

“Laporan PCE alat ukur inflasi semakin menguatkan alasan tersebut. Di samping itu, yang mengejutkan dari Bank of Canada bahkan menghapus semua stimulus yang ada,” kata Sutopo kepada Kontan, Minggu (31/10). 

Ia melihat, ekspektasi kenaikan suku bunga dan kenaikan suku bunga obligasi mendorong emas bergerak dalam rentang terbatas dan semakin membatasi kemungkinan naiknya harga emas. 

Sutopo juga mengamati, akhir tahun bukan momen yang baik untuk investasi emas. Menurutnya perlu melihat prospek di kuartal II/2022 nanti untuk melihat perkembangan isu mengenai suku bunga dan pengurangan stimulus serta inflasi yang diperkirakan bersifat sementara. 

“Begitu stimulus ditarik inflasi akan turun dan kemacetan distribusi teratasi. Hal ini akan berimbas pada penurunan daya tarik emas,” kata Sutopo. 

Baca Juga: PLN teken 13 perjanjian jual beli tenaga listrik dengan sektor industri dan bisnis


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×