Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali mengukir rekor di tahun ini. Pada Rabu (22/7) pukul 6.59 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.843,30 per ons troi, naik tipis 0,07% setelah kemarin melesat 1,33%.
Harga emas spot menguat dalam empat hari perdagangan sejak Jumat lalu. Dalam empat hari, harga emas mengakumulasi kenaikan 2,57%.
Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus 2020 di Comex hari ini naik 0,10% ke US$ 1.845,80 per ons troi setelah kemarin menguat 1,46%.
Dalam empat hari perdagangan, harga emas berjangka mengakumulasi kenaikan 1,53%.
Baca Juga: Harga emas Antam bisa tembus Rp 1 juta per gram, investor waspadai risiko balik arah
Harga emas spot kembali mencapai level tertinggi sejak September 2011. Lonjakan harga emas ini terjadi karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang melorot. Pagi ini, indeks dolar berada di 95,10 yang merupakan level terendah sejak 9 Maret 2020.
Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini melemah dalam empat hari berturut-turut. "Kurs dolar merosot karena kondisi global mulai membaik, suku bunga yang turun di seluruh kurva yield turut menjadi penopang harga emas," kata Bart Melek, head of commodity strategies TD Securities kepada Reuters.
Menurut polling Reuters, harga emas akan mencoba mencapai rekor baru dalam 18 bulan ke depan. Tapi, penjualan perhiasan yang lebih rendah di Asia serta prospek perbaikan ekonomi akan membatasi kenaikan.
Baca Juga: IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas dan bertahan di 5.100
James O'Rourke, ekonom Capital Economics mengatakan bahwa saat ketidakpastian ekonomi memudar, permintaan aset safe-haven termasuk emas akan turun. "Tapi, ini hanya akan memangkas sedikit harga emas karena yield riil sangat rendah tetap menjadi penopang utama harga emas," kata O'Rourke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News