kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas rebound setelah kemarin anjlok karena kenaikan yield US Treasury


Kamis, 07 Januari 2021 / 07:11 WIB
Harga emas rebound setelah kemarin anjlok karena kenaikan yield US Treasury
ILUSTRASI. Harga emas menguat setelah kemarin terjerembap dari level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kamis (7/1) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.923,77 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat setelah kemarin terjerembap dari level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kamis (7/1) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.923,77 per ons troi.

Harga emas spot menguat 0,27% ketimbang harga pada penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.918,61 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka kontrak Februari 2021 di Commodity Exchange berada di US$ 1.923,30 per ons troi, menguat 0,77% ketimbang penutupan perdagangan kemarin.

Emas jatuh lebih dari 2% pada hari Rabu, terpukul oleh rebound dalam dolar karena imbal hasil Treasury AS melonjak, dengan investor bertaruh pada kemenangan Demokrat dalam pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia. 

"Imbal hasil (US Treasury) yang lebih tinggi telah mengangkat dolar dan memicu aksi jual emas yang dipercepat dengan berhenti di bawah US$ 1.935-US$ 1.940," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO. 

"US$ 1.900 adalah poros penting yang perlu dipertahankan untuk mempertahankan narasi bullish jangka pendek," ujar Wong. 

Baca Juga: Wall Street menguat dengan satu kemenangan Demokrat, Dow Jones rekor lagi

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak Maret. Kenaikan yield US Treasury ini meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas yang tidak memiliki bunga. Indeks dolar menguat setelah turun ke posisi terendah 2,5 tahun, membuat emas kurang menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. 

Tapi Wong dari BMO mengatakan ini adalah kesempatan membeli. "Kongres Demokrat dengan Biden di Gedung Putih adalah izin untuk berbelanja, dan itu bukan lingkungan emas yang lebih rendah," kata dia. 

Dengan investor mengharapkan lebih banyak stimulus fiskal karena Demokrat memimpin dalam pemilihan putaran kedua yang akan menentukan kendali Senat AS, emas tetap didukung sebagai lindung nilai inflasi. David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, mengatakan penurunan harga emas kemarin merupakan koreksi jangka pendek. Potensi "Gelombang Biru" di Senat AS akan menjadi negatif bagi dolar dan mendukung emas dan perak dari perspektif jangka panjang. 

Baca Juga: Harga emas Antam moncer, ini saran analis bagi yang ingin investasi logam mulia

Sementara itu, risalah rapat Federal Reserve bulan lalu menunjukkan bahwa dewan The Fed sepakat bulat melanjutkan program pembelian obligasi. Tapi, Federal Open Market Committee membuka peluang adanya perubahan dalam keputusan mendatang, jika diperlukan. Dalam program pembelian obligasi, bank sentral AS membeli US$ 120 miliar obligasi per bulan.

Pada catatan rapat yang berlangsung 15-16 Desember, The Fed menyebut AS masih berada di bawah tekanan pandemi dan resesi. Di sisi lain, kondisi ini berpotensi membaik setelah persetujuan vaksinasi corona dan belanja modal. Posisi The Fed yang masih melanjutkan pelonggaran ini tetap positif bagi harga emas.

Baca Juga: Harga Bitcoin menembus US$ 35.000 untuk pertama kalinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×