Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik pada hari Selasa ke level tertinggi dalam lebih dari seminggu karena pelemahan kurs dolar dan penurunan imbal hasil obligasi AS mengangkat permintaan untuk logam safe-haven. Harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 1.734.72 per ons troi pada Selasa siang.
Harga emas berjangka AS juga naik 0,4% menjadi US$ 1.734,80 per ons troi. "Setelah data ekonomi yang kuat pada hari Jumat dan kemarin (Senin) dari AS, dolar terpukul pada daya tarik safe-haven dan investor bergegas untuk memarkir uang mereka di aset berisiko dengan return lebih banyak," kata analis IG Market Kyle Rodda.
Dolar AS merosot ke level terendah hampir dua minggu terhadap mata uang utama dunia. Pelemahan dolar menyebabkan emas lebih murah bagi pembeli di luar AS. Tolok ukur imbal hasil Treasury AS tergelincir, menjauh dari puncak 14 bulan yang dicapai minggu lalu.
Yield obligasi yang lebih rendah mengurangi biaya peluang atau opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga. Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan baru-baru ini telah mengangkat harapan seputar pemulihan yang cepat dan mendorong investor menuju aset berisiko.
Baca Juga: IHSG naik 0,44% ke 5.996 pada akhir perdagangan sesi I Selasa (6/4)
"Emas telah membentuk double bottom jangka pendek tetapi perlu menembus di atas US$ 1.750 sebelum bisa menuju lebih tinggi," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di perusahaan jasa keuangan Axi dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Presiden Cleveland Federal Reserve Bank Loretta Mester mengatakan bahwa Federal Reserve harus tetap berpegang pada kebijakan moneter yang longgar untuk membantu mendukung pertumbuhan lebih lanjut. Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Baca Juga: Rupiah menguat tipis ke Rp 14.513 per dolar AS menjelang siang hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News