Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat hingga akhir pekan ini. Jumat (25/6), harga emas spot ditutup pada US$ 1.781,44 per ons troi.
Harga emas menguat 0,35% dari posisi hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga logam mulia ini naik 0,98% dari posisi US$ 1.764,16 per ons troi pada pekan lalu.
Harga emas kontrak Agustus 2021 di Commodity Exchange menguat tipis 0,06% ke US$ 1.777,80 per ons troi pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan, harga emas berjangka naik 0,50%.
Harga emas naik pada hari Jumat setelah belanja konsumen AS yang stagnan menekan prospek untuk pengetatan kebijakan moneter awal oleh Federal Reserve. Hal ini kemudian menetapkan emas di jalur untuk kenaikan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir.
"Emas telah diuntungkan oleh angka inflasi yang lebih rendah daripada perkiraan karena kekhawatiran pada margin telah mereda atas jadwal penurunan yang lebih cepat dari perkiraan," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam berada di Rp 932.000 per gram pada hari ini (25/6)
Dia mengatakan, level US$ 1.770 per ons troi adalah support dalam waktu dekat dengan resistance pada rata-rata pergerakan 100 hari.
Data sebelumnya menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Fed, berada di bawah ekspektasi di bulan Mei. Data awalnya membebani dolar. Tapi, the greenback mulai stabil dan menghambat kenaikan harga emas.
"Pasar mengambil pandangan yang lebih optimistis tentang prospek inflasi, meredam ekspektasi sebelumnya bahwa inflasi akan lebih cepat menjadi bermasalah," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Harga emas membukukan penurunan tajam pekan lalu setelah The Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga segera setelah 2023. Pernyataan The Fed mendorong aksi jual emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga minyak dunia diyakini bisa terus menguat, ini sentimennya
Para analis mengatakan, harga emas masih goyah karena sinyal beragam The Fed. Dua pejabat Fed memperingatkan pada hari Kamis bahwa inflasi bisa naik lebih dari yang diharapkan dalam waktu dekat. Mereka berbicara setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya faktor yang menentukan keputusan suku bunga.
"Dari perspektif teknikal telah membentuk pola bearish pada grafik emas yang menunjukkan kemungkinan tekanan jual minggu depan setelah jeda minggu ini," kata Wyckoff.
Baca Juga: Wall Street menguat, S&P 500 kembali menyentuh rekor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News