kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga emas mencari keseimbangan setelah merosot di awal pekan


Rabu, 11 November 2020 / 07:06 WIB
Harga emas mencari keseimbangan setelah merosot di awal pekan
ILUSTRASI. Logam mulia emas batangan milik PT Aneka Tambang (Antam).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas tertekan sejak awal pekan ini setelah Pfizer Inc menyebut bahwa vaksin Covid-19 hasil kolaborasi dengan BioNTech efektif 90% melawan corona. Harga emas kemarin menguat, tapi masih jauh dari level US$ 1.900 per ons troi.

Pada Rabu (11/11) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.877,41 per ons troi, menguat tipis dari penutupan kemarin pada US$ 1.877,32 per ons troi. Harga emas spot ini ditutup pada US$ 1.863,04 pada perdagangan Senin (9/11).

Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2020 turun ke US$ 1.876 per ons troi, lebih rendah daripada harga emas spot. Harga emas berjangka ini turun dari US$ 1.876,40 pada penutupan perdagangan kemarin.

Sementara pada Senin lalu, harga emas berjangka berada di US$ 1.854,40 per ons troi. "Harga emas sedang mencari keseimbangan setelah Pfizer menyebabkan kerontokan," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 11 November 2020

Wong menambahkan bahwa harga emas bisa naik lagi, tapi perlu waktu lebih lama. "Faktor fundamental emas masih ada karena stimulus masih akan menjadi perhatian dan vaksin akan menyebabkan reflasi," kata dia.

Senin lalu, harga emas merosot 4,6% dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 11 Agustus. "Respons fiskal dan stimulus terhadap pandemi global masih akan sangat akomodatif. Ini akan menjadi penopang harga emas, perak, dan platinum sehingga bisa menguat," ungkap analis HSBC dalam riset.

Tapi, kelegaan secara psikologis dan pergeseran sentimen risiko masih akan menekan logam mulia dalam jangka pendek. Harga emas cenderung diuntungkan belanja stimulus karena menjadi lindung nilai terhadap risiko inflasi dan pelemahan nilai tukar. 

Sementara itu Presiden Federal Reserve Dallas Robert Kaplan mengatakan bahwa dia cenderung hati-hati dan khawatir akan risiko penurunan ekonomi dalam jangka pendek karena kembali mencuatnya virus corona.

Baca Juga: IHSG menuju ke 5.500 hari ini (11/11), saham berikut bisa dipilih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×