kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Harga Emas Melonjak 1,5% ke US$ 2.407 Setelah Inflasi AS Menunjukkan Penurunan


Kamis, 11 Juli 2024 / 22:37 WIB
Harga Emas Melonjak 1,5% ke US$ 2.407 Setelah Inflasi AS Menunjukkan Penurunan
ILUSTRASI. Harga emas melonjak lebih dari 1% pada hari Kamis (11/7) dan menembus di atas level US$ 2.400 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak lebih dari 1% pada hari Kamis (11/7) dan menembus di atas level US$ 2.400 per ons troi setelah data menunjukkan indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) Amerika Serikat (AS) secara tak terduga turun pada bulan lalu. Inflasi yang turun meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Kamis (11/7) pukul 21.34 WIB, harga emas di pasar spot naik 1,5% menjadi US$ 2.407,35 per ons troi. Ini adalah harga tertinggi emas sejak 22 Mei. Harga emas berjangka AS naik 1,4% menjadi US$ 2.412,70 per ons troi.

"Emas melonjak di atas US$ 2.400 karena angka CPI hampir memperkuat penurunan suku bunga di bulan September. Kenaikan emas kemungkinan akan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa mungkin secepatnya pada minggu depan," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York kepada Reuters.

Harga emas spot mencapai rekor tertinggi US$ 2.449,89 per ons troi pada 20 Mei.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 3 Hari Beruntun ke US$2.381,83 pada Kamis (11/7)

Harga konsumen AS secara tak terduga turun dan kenaikan tahunannya merupakan yang terkecil dalam satu tahun. Inflasi AS turun 0,1% secara bulanan. Sedangkan secara tahunan, inflasi AS naik 3%, lebih rendah ketimbang prediksi 3,1% dan turun dari 3,3% di bulan Mei. Data inflasi terbaru ini memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi kembali ke jalurnya dan membawa The Fed selangkah lebih dekat untuk memangkas suku bunga.

Harga produk berjangka suku bunga mencerminkan peluang penurunan suku bunga sebesar 85% pada pertemuan The Fed di bulan September, dibandingkan dengan peluang 70% yang terlihat sebelum data tersebut dirilis.

Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung bersinar ketika suku bunga turun.

Menyusul data inflasi AS, nilai tukar dolar turun ke level terendah dalam lebih dari satu bulan. Pelemahan dolar AS membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam empat bulan.

Baca Juga: Melonjak Rp 6.000 Per Gram, Ini Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini

Ketua Fed Jerome Powell, dalam komentarnya selama dua hari di hadapan komite Senat dan DPR yang mengawasi bank sentral, mengindikasikan bahwa The Fed semakin dekat dengan keputusan penurunan suku bunga.

“Mengingat keseluruhan arah kebijakan moneter dan permintaan emas, saya pikir kenaikan belum berakhir,” kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA.

Sementara itu, harga perak spot naik 1,7% menjadi US$ 31,34 per ons troi, tertinggi sejak 31 Mei. Harga platinum naik 1,2% menjadi US$ 1.001,25 dan paladium naik 1,1% menjadi US$ 997,25.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×