Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tiga minggu berturut-turut. Jumat (1/7), harga emas kontrak Agustus 2022 di Commodity Exchange turun 1,57% sepekan menjadi US$ 1.801,50 per ons troi. Sedangkan harga emas spot melemah 0,84% sepekan ke US$ 1.811,43 per ons troi.
Harga emas tertekan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan suku bunga yang menjulang memperburuk selera untuk aset yang tidak menghasilkan. Kenaikan pajak impor India pada emas batangan juga mengurangi prospek permintaan.
Harga emas berjangka mengakumulasi penurunan 3,94% dalam tiga pekan. Sedangkan harga emas spot mengakumulasi penurunan 3,21% dalam tiga pekan.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (Sabtu 2 Juli 2022) Antam dan UBS di Pegadaian
"Dolar adalah faktor terbesar yang menekan emas, dengan gambaran yang lebih besar adalah kenaikan suku bunga," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank kepada Reuters.
Investor juga tampaknya lebih memilih safe haven dolar ketimbang safe haven emas di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi. Penguatan dolar AS juga membuat emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.
Kebijakan moneter hawkish dari bank sentral terkemuka telah mendorong emas, yang tidak memberikan bunga ke kuartal terburuk dalam lebih dari setahun. Sementara itu, India, konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia, menaikkan bea masuk dasar emas menjadi 12,5% dari 7,5% untuk menurunkan defisit perdagangan.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Melonjak Karena Pasokan yang Seret Melebihi Kekhawatiran Resesi
Ajay Kedia, direktur Kedia Commodities di Mumbai mengatakan, kebijakan terbaru India akan segera mempengaruhi permintaan meskipun kuartal ketiga biasanya terdapat pembelian fisik yang kuat di tengah festival. Diler emas fisik di India menawarkan diskon besar minggu ini karena permintaan tetap lemah dengan kenaikan pajak kemungkinan akan melemahkan minat lebih lanjut.
Beberapa pelanggan ritel AS juga mengencangkan ikat pinggang, mempertanyakan prospek pertumbuhan dan inflasi umum. Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni, memperkuat potensi kenaikan suku bunga ECB yang cepat mulai bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News