kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Harga emas masih menyilaukan, saham-saham ini bisa dilirik


Rabu, 29 Juli 2020 / 05:50 WIB
Harga emas masih menyilaukan, saham-saham ini bisa dilirik


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini, harga komoditas emas masih menarik untuk dicermati. Sementara untuk komoditas lain seperti batubara hingga logam seperti nikel dan timah akan diperdagangkan secara mixed.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan, salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga emas adalah konsensus yang memperkirakan bahwa pertumbuhan pengeluaran pribadi di Amerika Serikat (AS) akan melambat di Juni  2020 menjadi 5,4% month-on-month (MoM), dari bulan sebelumnya sebesar 8,2% MoM. 

Baca Juga: Berbalik arah, IHSG melemah satu jam sebelum akhir perdagangan sesi I hari ini

Selain itu, konsensus mengatakan bahwa klaim pengangguran awal di AS untuk 25 Juli 2020 akan naik menjadi 1,45 juta orang, dari minggu sebelumnya sebesar 1,42 juta orang. “Dengan demikian, hal tersebut akan menjadi risiko kenaikan harga emas global untuk pekan ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (28/7).

Untuk komoditas energi, Andy menilai akan kurang atraktif sepanjang pekan ini. Andy memperkirakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) akan kurang menarik mengingat perkiraan produksi minyak harian AS yang lebih tinggi dan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Andy juga memperkirakan harga batubara global akan diperdagangkan secara mixed mengingat kurangnya katalis positif untuk pekan ini.

Pun demikian dengan harga nikel dan timah global yang akan diperdagangkan dua arah, dengan adanya katalis dua sisi. Risiko kenaikan harga untuk kedua komoditas ini akan datang dari sisi penawaran, sedangkan risiko penurunan harga akan muncul dari sisi permintaan. Meningkatnya ketegangan antara AS dan China akan menjadi risiko penurunan lain terhadap harga nikel global.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 25.000 jadi Rp 1.022.000 per gram,Selasa (28/7)

Untuk komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), Andy merekomendasikan investor investor harus mengawasi pengumuman pajak ekspor CPO Indonesia.  Menurut informasi terbaru, pajak ekspor CPO Indonesia untuk Agustus akan diumumkan sekitar minggu ini.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×