kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas masih melemah 0,27% di angka US$ 1.514,91 per ons troi


Jumat, 06 September 2019 / 10:05 WIB
Harga emas masih melemah 0,27% di angka US$ 1.514,91 per ons troi
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga emas spot melemah. Data Bloomberg, Jumat (6/9) Pukul 10.00 WIB harga emas melemah 0,27% di angka US$ 1.514,91 per ons troi.

Adapun penutupan kemarin harga emas di angka US$ 1.519,05 per ons troi. Sedangkan harga emas kontrak pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange juga melamah 0,10% di angka US$ 1.524,00 per ons troi, jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin US$ 1.525,50 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas hari ini melemah 0,18% di angka US$ 1.516,26 per ons troi

Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis positif kemarin dan rencana negosiasi dagang AS China yang akan digelar Oktober menjadi penekan harga logam mulia ini.

"Harga emas yang tinggi terpapar oleh kuatnya data yang dirilis oleh ADP dan ISM serta penguatan di pasar obligasi," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO kepada Reuters.

Konfirmasi Kementerian Perdagangan China bahwa AS dan China akan bertemu di awal Oktober untuk negosiasi tatap muka turut menimbulkan harapan penyelesaian perang dagang.

"Sentimen risiko yang dipicu oleh situasi perdagangan menyebabkan para pelaku pasar melepas aset," kata Daniel Ghali, commodity strategist TD Securities.

Hari ini, investor akan menunggu data pembayaran gaji yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Data tenaga kerja menjadi salah satu indikator kesehatan ekonomi AS. Jika data pembayaran gaji meningkat, harga emas berpeluang terkoreksi lagi.

"Tapi di luar resolusi perdagangan, pasar emas bullish karena kondisi ekonomi global masih lemah. Harga emas bisa terkoreksi, tapi outlook masih positif," kata Wong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×