kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga emas masih lesu karena investor buru instrumen berisiko seperti saham


Rabu, 19 Juni 2019 / 21:18 WIB
Harga emas masih lesu karena investor buru instrumen berisiko seperti saham


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas masih mengalami pelemahan hingga perdagangan hari ini. Padahal, rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) untuk melonggarkan kebijakan moneternya bisa menjadi momentum bagi harga emas untuk naik.

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Rabu (19/6), harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Bursa Commodity Exchange (Comex) masih mencatatkan pelemahan 0,34% atau berada di level US$ 1.346,10 per ons troi.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, pelaku pasar saat ini cenderung memburu instrumen berisiko seperti saham. Hal ini karena investor ingin memanfaatkan momentum pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.

"Ini karena adanya potensi pelonggaran kebijakan moneter. Ditambah lagi dengan kepastian pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 nanti," kata Deddy kepada Kontan, Rabu (19/6).

Deddy menilai, dengan kondisi saat ini minat investor cenderung turun untuk investasi pada aset yang bersifat lindung nilai. Hal ini terjadi juga pada harga emas, yang merupakan salah satu pilihan safe haven.

"Hal ini wajar, karena investor akan menempatkan dana mereka pada investasi yang memiliki imbal hasil lebih tinggi," ungkapnya.

Untuk prospek harga emas ke depan, Deddy mengungkapkan bahwa perkembangan geopolitik masih menjadi perhatian. Termasuk perkembangan rencana Inggris keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit dan ketegangan kawasan Timur Tengah.

Secara teknikal Dessy mengungkapkan pergerakan harga emas cenderung masih menguat. Menurut pantauannya, harga emas bergulir di atas MA 50 100 dan 200, sehingga masih ada peluang untuk menguat. Untuk indikator RSI di area 68, cenderung mengindikasikan kenaikan.

Untuk indikator stochastic, saat ini berada di area 52, dan berpotensi menguat, begitu juga dengan MACD yang masih menunjukkan tren positif. Sehingga Deddy merekomendasikan investor untuk buy on weakness.

"Untuk besok, harga emas berada di rentang resistance US$ 1.348,10 per ons troi, sedangkan level support di kisaran US$ 1.338,40 per ons troi. Adapun untuk sepekan harga bergerak di rentang US$ 1.354,40 per ons troi - US$ 1.332,80 per ons troi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×