kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas konsolidasi antisipasi rapat FOMC


Rabu, 14 Maret 2018 / 19:06 WIB
Harga emas konsolidasi antisipasi rapat FOMC
ILUSTRASI. Harga Emas


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas diperkirakan cenderung tertekan hingga pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk membahas kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) digelar pada 22 Maret mendatang. Sejumlah analis melihat emas tengah berada dalam fase konsolidasi menanti pertemuan tersebut.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/3) pukul 16.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Commodity Exchange turun 0,16% ke level US$ 1.325 per ons troi. Jika dibandingkan sepekan sebelumnya, harga emas turun sekitar 0,20%.

“Emas masih konsolidasi untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga,” ujar Alwi Asegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan.co.id, Rabu.

Sejauh ini probabilitas kenaikan suku bunga Bank Sentral AS bulan Maret sudah mencapai 80%. Kalau benar-benar terealisasi, maka dollar AS akan dan diuntungkan dan emas bisa kembali tertekan.

Menurut Alwi, saat ini emas sedang mengambil antisipasi untuk meminimalisir kejatuhan, saat kenaikan suku bunga diumumkan. Jika sampai pertemuan FOMC tidak ada peristiwa yang bisa memicu permintaan aset lindung nilai, maka emas masih akan berada di bawah tekanan. Namun, Alwi memperkirakan sekalipun terkoreksi, harganya akan tertahan di level US$ 1.300 per ons troi.

Hal serupa diungkapkan Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures. Tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed berpeluang menurunkan harga emas. Namun, menurutnya, yang lebih dinanti pasar adalah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell saat pertemuan tersebut.

"Kalau Powell mempercepat kenaikan suku bunga jadi empat kali, bisa membuat emas semakin tertekan," paparnya.

Kata Faisyal, sekarang ini yang bisa membuat emas menguat adalah pernyataan dan kebijakan kontroversial. Ia melihat kebijakan Presiden AS Donald Trump masih cukup ambigu. Di satu sisi, ia ingin dollar AS menguat, tetapi kubu partainya yang didominasi para pengusaha menginginkan dollar AS melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×