kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas kian perkasa di tengah kebuntuan kesepakatan nuklir Trump dan Kim


Kamis, 28 Februari 2019 / 17:59 WIB
Harga emas kian perkasa di tengah kebuntuan kesepakatan nuklir Trump dan Kim


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebagai aset safe haven, pelaku pasar tak salah memilih emas. Buktinya, harga emas di perdagangan dunia masih kuat. Analis melihat bahwa harga emas bisa mencapai titik tertinggi lagi bila perang dagang AS-China menunjukkan sinyal positif.

Mengutip Bloomberg, pukul 17.14 WIB harga emas kontrak pengiriman April 2019 di Commodity Exchange berada di level US$ 1,326 per ons troi. Angka ini naik 0,37% dari level sebelumnya US$ 1,321 per ons troi. Namun, dalam sepekan, harga emas harus turun 0,07%.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal menilai belum ada kesepakatan antara Presiden Trump dan Kim Jong Un terkait denuklirisasi Korea Utara jadi penguatan harga emas kini.

Sebelumnya, dalam pemberitaan Reuters, Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memperpendek jadwal pertemuan puncak mereka pada hari kedua, Kamis (28/2) di Hanoi, Vietnam. Belum jelas, apakah keputusan memangkas jadwal pertemuan tersebut karena kebuntuan dalam negosiasi nuklir atau tidak.

“Memang kalau dilihat, pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump membuat pasar bersikap wait and see. Sehingga dollar melemah, dan tampaknya pasar melihat potensi negosiasi Trump dan Kim Jong Un alot, di tengah pemikiran Trump akan lawan terbesarnya yaitu China,” ungkap Faisyal kepada Kontan.co.id, Kamis (28/2).

Faisyal pun mencatat bahwa hingga kini, pasar mengalihkan asset safe haven ke emas. Di samping alotnya negosiasi Trump dan Kim Jong Un, persoalan geopolitik India dan Pakistan juga menggerek harga emas.

Dia bilang, adanya serangan tembakan Pakistan ke India yang memicu perang jadi katalis penguatan emas. Serta data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang akan dirilis dan diprediksi hasilnya lebih rendah dari bulan sebelumnya.

“Harga emas bisa capai level tertingginya seperti pekan lalu, jika data GDP AS buruk dan ada sinyal positif dari perang dagang nanti malam,” tutur Faisyal lagi.

Untuk besok, Faisyal memperkirakan harga emas masih melanjutkan penguatan. Di rentang US$ 1,315 sampai US$ 1,338 per ons troi. Sementara sepekan berada di kisara US$ 1,300 sampai US$ 1,347 per ons troi.

Secara teknikal, harga emas berada di atas garis moving average (MA) 50, 100 dan 200. Kemudian indikator MACD juga berada di area positif yaitu 8,514, RSI di area 56,66 dan stochastic di area 25,17. Secara jangka panjang harga emas melanjutkan penguatan. Faisyal pun merekomendasikan buy on dips.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×