kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Ditutup Melemah, Simak Sentimen yang Menyeretnya


Selasa, 22 November 2022 / 06:17 WIB
Harga Emas Ditutup Melemah, Simak Sentimen yang Menyeretnya
ILUSTRASI. Kilau emas memudar


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas tak berdaya ke level terendah dalam lebih dari seminggu setelah jatuh lebih dari 1%. Sentimen negatif datang setelah dolar Amerika Serikat (AS) memperpanjang kenaikan, sementara perhatian pasar beralih ke risalah pertemuan November Federal Reserve yang akan dirilis pekan ini.

Senin (21/11), harga emas spot ditutup melemah 0,7% ke US$ 1.738,05 per ons troi, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 10 November di US$ 1.731.40.

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2023 ditutup melemah 0,8% ke US$ 1.739,6 per ons troi.

"Secara keseluruhan, lingkungan makro umum masih berupa tingkat suku bunga yang lebih tinggi, yang merupakan hal negatif bagi logam mulia karena bank sentral terus berupaya menaikkan suku bunga," kata Chris Gaffney, President of World Markets di TIAA Bank.

Indeks Dolar AS naik 0,9%, membebani komoditas logam mulia seperti emas yang membuatnya lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Risalah pertemuan Fed November akan dirilis pada hari Rabu (23/11), dengan sebagian besar pedagang bertaruh pada kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Desember, dan beberapa melihat peluang 24,2% dari kenaikan 75 bps menyusul komentar baru-baru ini oleh pejabat The Fed.

Baca Juga: Harga Minyak Pangkas Koreksi Tajam Usai Arab Saudi Menyangkal Laporan Produksi OPEC+

Suku bunga yang lebih tinggi merusak daya tarik emas, yang secara tradisional merupakan lindung nilai terhadap inflasi, karena menaikkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan bunga.

"Kami mungkin akan menjelajah ke level terendah di US$ 1.700-an... itu adalah level support yang kemungkinan besar akan kami turunkan," kata Bart Melek, Head of Commodity Markets Strategy di TD Securities.

Di sisi lain, distrik terpadat di Beijing mendesak penduduk untuk tinggal di rumah pada hari Senin ketika jumlah kasus COVID-19 di kota itu meningkat.

"China khususnya adalah pasar aktif untuk logam mulia dan jika mereka terus mengunci... [itu] lebih sedikit uang untuk dibelanjakan di China untuk tujuan investasi," kata Gaffney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×