Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diproyeksikan masih mampu bangkit. Analis perkirakan, harganya bisa mencapai US$ 2.500 per ons troy di akhir tahun 2024.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.332 per ons troy pada Senin (3/6). Harga itu naik 0,23% dari hari sebelumnya, tetapi turun 0,83% dalam sepekan terakhir.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, koreksi yang terjadi pada harga emas akibat ada kekhawatiran the Fed mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Ini melihat pada produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang naik 1,3% pada kuartal I 2024 atau di bawah estimasi pertumbuhan ekonomi sebelumnya yang sebesar 1,6%.
"Hal itu mengindikasikan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/6).
Baca Juga: Harga Emas Bergerak Tipis di Awal Juni, Pasar Menunggu Isyarat Suku Bunga The Fed
Namun begitu, Ibrahim mengatakan harga emas masih berpotensi untuk kembali bullish. Sentimen penurunan suku bunga dan konflik geopolitik menjadi faktor utama pendorongnya.
Dipaparkan, selain kondisi di Timur Tengah, saat ini Rusia sedang memantik perang dunia ketiga. Sebab, Rusia terus berupaya menginvasi Ukraina.
Bahkan ada pernyataan dari Jerman bahwa apabila sejengkal saja tanah NATO diambil oleh Rusia, maka NATO akan turun tangan.
"Hal inilah yang memantik risiko geopolitik secara global," terangnya.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga sepakat bahwa prospek harga emas akan kembali naik. Ia mengatakan, dengan mahalnya harga emas akhir-akhir ini telah meredam permintaan fisik seperti dari bank sentral China.
Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Menguat, Ini Faktor Pendorongnya
"Namun penurunan besar belakangan ini juga bisa memicu aksi bargain hunting, mengingat cepat atau lambat bank-bank sentral dunia akan mulai menurunkan suku bunga dimulai dengan ECB dan BOE," paparnya.
Dus, kedua analis pun memperkirakan harga emas akan kembali ke US$ 2.500 per ons troy pada akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News