Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
Berbeda dengan Sutopo, analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf justru optimistis tren bullish emas masih akan berlanjut. Sekali pun terjadi penurunan, Alwi menyebutnya hanya sebatas koreksi teknikal.
“Kebijakan moneter longgar yang diterapkan bank sentral dunia hingga suramnya prospek ekonomi karena terimbas pandemi corona masih mendukung sentimen emas sejauh ini,” kata Alwi.
Baca Juga: Harga emas 24 karat Antam hari ini turun Rp 4.000 per gram, Selasa 14 April 2020
Alwi menambahkan, kilau emas baru akan memudar ketika krisis akibat pandemi sudah berakhir. Hal ini dikarenakan investor akan kembali memburu aset berisiko di pasar.
Sementara terkait level resistance berikutnya, Alwi melihat emas spot saat ini akan menguji level resistance di area US$ 1.760 per ons troi.
Baca Juga: Hari ini, harga emas Antam turun Rp 4.000 ke Rp 948.000 per gram
Untuk akhir tahun, Alwi memproyeksikan emas dunia akan bergerak di rentang US$ 1.560 - US$ 1.760 dengan kecenderungan flat seiring perkiraan meredanya pandemi corona.
Sedangkan Sutopo memperkirakan emas dunia akan berada di rentang US$ 1.600 - US$ 1.725 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News