kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga emas cenderung stagnan di kuartal II-2019


Minggu, 07 April 2019 / 18:26 WIB
Harga emas cenderung stagnan di kuartal II-2019


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas kuartal I-2019 tahun ini cenderung masih stagnan. Hal ini diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan di kuatal II 2019.

Berdasakan laman Logam Mulia, diketahui pergerakan emas PT Aneka Tambang (Antam) cenderung turun dalam tiga bulan pertama 2019 sebanyak 1,17% ke harga Rp 588.000. Sementara, berdasarkan data Bloomberg harga emas masih tercatat menguat tipis 0,30% ke level US$ 1.298,50 per ons troi.

Analis Asia Tradepoint Future Deddy Yusuf mengatakan sepanjang kuartal I-2019 harga emas Antam bergerak mengikuti dinamika pasar, di mana belum ada kepastian dari perundingan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. Begitu juga terkait rencana Inggris yang ingin lepas dari Uni Eropa atau Brexit.

"Hal tersebut, tampaknya lebih cenderung membuat pelaku pasar memilik dollar AS. Artinya save heaven tergantikan dengan dollar As," kata Dede kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Sehingga, Deddy menilai emas Antam jadi kurang menarik di kuartal I-2019. Sedangkan untuk emas global, sukses menguat tipis lantaran konsumsi global masih cenderung menguat. Harapannya, di kuartal II-2019 bisa membukukan penguatan.

Untuk kuartal II-2019, Deddy optimistis pergerakan harga emas sedikit memiliki kepastian, dengan adanya kemungkinan penyelesaian perundingan perang dagang antara AS dengan China. Sayangnya, untuk sentimen perkembangan Brexit masih belum menujukkan kepastian.

"Kelihatannya, untuk emas spot prospeknya kurang menarik di kuartal II-2019. Di mana Fed Fund Rate (FFR) masih berpeluang menaikkan suku bunga acuannya," jelas Deddy.

Kondisi tersebut berpeluang membuat dollar AS kembali menguat, diikuti dengan imbal hasil AS atau US Treassury yang diprediksi juga bakal meningkat. Akibatnya, prospek emas di kuartal II-2019 cenderung mengalami pelemahan.

Sedangkan untuk prospek emas Antam di kuartal II-2019 pun cenderung lesu, karena secara siklus harga emas baru akan naik pada saat imlek atau menjelas lebaran. "Apalagi harga emas Antam sekarang cukup tinggi, saran saya investor bisa beli (emas Antam) tunggu saat harga Rp 580.000," jelasnya.

Asal tahu saja, per Sabtu (6/4) harga emas Antam berada di harga Rp 589.000 per gram sebagaimana dikutip dari laman resmi Logam Mulia. Ke depannya, Asia Trade optimistis harga emas Antara bisa tumbuh ke level Rp 600.000-Rp 650.000 per gram.

Sedangkan untuk emas spot berpeluang koreksi di level US$ 1.270 - US$ 1.308 di kuartal II-2019. Menurutnya, pergerakan emas hingga akhir Juni cenderung masih terbatas.

"Untuk emas spot, potensi pick up biasanya menjelang akhir semester 1, tapi itu enggak akan naik terlalu panjang. Ini karena ada pernyataan The Fed yang bisa saja menaikkan FFR sekali lagi tahun ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×