Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Alhasil, ekonomi terbesar kedua di dunia yakni China juga berpotensi tertekan bahkan diramalkan bakal di bawah 5%.
Kedua, tren suku bunga rendah juga masih dipertahankan oleh bank-bank sentral di dunia. Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan stimulus bagi perekonomian, sekaligus mengatasi risiko pelambatan ekonomi global.
Ini tampak dari sikap Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) yang baru-baru ini memberikan sinyal akan menjaga suku bunga acuan berada di level rendah.
Baca Juga: Virus corona belum ganggu rencana penerbitan obligasi bank
"Beberapa sentimen tersebut bakal berdampak sistemik bagi ekonomi global, ditambah sentimen Inggris yang baru keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit," tegasnya.
Namun, kemilau emas pantang redup meskipun pergerakan indeks saham meningkat, begitu juga dengan dollar AS yang terus menguat. Investor masih menilai emas jadi pilihan utama safe haven di tengah ketidak pastian saat ini.
Alwi memperkirakan pergerakan emas bakal berada di rentang US$ 1.500 per ons troi hingga US$ 1.640 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News