kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas berpotensi tertekan, dibayangi data inflasi AS


Selasa, 14 September 2021 / 19:26 WIB
Harga emas berpotensi tertekan, dibayangi data inflasi AS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspektasi pengetatan kebijakan moneter The Fed semakin melemahkan harga emas. Perkembangan data inflasi Amerika Serikat (AS) jadi penentu arah kebijakan moneter AS dan pergerakan emas. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (14/9), harga emas kontrak Desember 2021 di Commodity Exchange turun 0,32% ke US$ 1.788 per ons troi. Harga emas juga melemah sekitar 6,12% secara year to date (ytd). 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan harga emas masih turun karena munculnya ekspektasi pengetatan kebijakan moneter The Fed. Apalagi, yield US Treasury cenderung bergerak naik. Sehingga pamor emas semakin teralihkan. 

Baca Juga: Harga komoditas mineral masih cemerlang, begini proyeksi dan prospeknya ke depan

"Para pejabat The Fed yang mengindikasikan pemangkasan stimilus memberikan sentimen negatif pada emas," kata Faisyal. 
Namun, aksi pemangkasan tersebut baru akan dilakukan setelah data inflasi dan tenaga kerja AS kompak positif. 

Dalam jangka pendek, Faisyal memproyeksikan penurunan harga emas cenderung terbatas karena data CPI AS yang rilis di Selasa (14/9), malam diproyeksikan menurun. 

Namun, jika data inflasi AS positif maka harga emas berpotensi semakin menurun. "Data CPI jadi kunci kemana arah pergerakan harga emas selanjutnya," kata Faisyal. 

Rentang harga emas di akhir tahun dari Faisyal berada di US$ 1.680 per ons troi-US$ 1.700 per ons troi.

Selanjutnya: Harga emas Antam Rp 932.000 per gram, harga buyback Rp 822.000 (14/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×