Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terkoreksi ke bawah level Rp 1.700.000 per gram. Penurunan ini diproyeksikan akan meningkatkan permintaan emas, terutama jelang ramadan dan lebaran.
Berdasarkan data resmi logam mulia, pada Kamis (27/2) harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 1.692.000 per gram.
Di saat yang sama, harga beli kembali (buyback) juga turun Rp 2.000 menjadi Rp 1.542.000 per gram.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 5,16 Persen, Hari Ini Mengkerut (27 Februari 2025)
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengamati, fluktuasi harga ini tidak terlepas dari momentum jelang ramadan dan lebaran yang membuat komoditas pasar emas bergeliat.
“Secara historis, Antam akan mengalami peningkatan penjualan selama ramadan dan lebaran. Seiring dengan itu, permintaan emas juga akan meningkat, biasanya kerap dijadikan hadiah jelang lebaran ataupun investasi. Ini akan membuat harga emas meningkat, tetapi perlu diketahui juga, harga emas yang tinggi terkadang menyebabkan penurunan penjualan sementara,“ tutur Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengambil peran dalam menjaga stabilitas pasar dengan menerapkan berbagai strategi, termasuk program pembelian kembali (buyback).
Sutopo menambahkan, pendekatan investasi secara rutin dapat membantu menekan dampak volatilitas harga.
Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Bergerak Kemana? (27 Februari 2025)
Lebih lanjut, penurunan harga Antam saat ini akan membuka peluang menarik bagi investor untuk melakukan pembelian.
“Memang ini waktu yang tepat untuk membeli, tetapi perlu diperhatikan juga berbagai faktor internal maupun eksternal sebelum melakukan pembelian," ujarnya.
Asal tahu saja, emas kerap dijadikan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Oleh karena itu, Sutopo bilang, investor perlu selalu memperhatikan indikator ekonomi dan tingkat inflasi untuk menentukan momen yang tepat dalam berinvestasi.
Dan yang terpenting, integrasikan emas ke dalam portofolio investasi yang terdiversifikasi guna meminimalkan risiko secara keseluruhan.
Pengamat Komoditas dan Founder Tradeindo.com Wahyu Tribowo Laksono menilai bahwa dalam jangka panjang emas Antam akan cenderung lebih baik dari emas global, karena pergerakan dua mata pisau kurs rupiah dan dolar AS.
“Jika dolar melemah, jelas emas Antam bisa naik seiring dengan kenaikan emas global. Namun, jika dolar menguat dan emas global melemah, emas Antam bisa naik karena nilai tukar rupiah melemah dan emas Antam menjadi lindung nilai terhadap dolar AS,“ Terang Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.692.000 Per Gram pada Hari Ini (27/2)
Wahyu menerangkan bahwa emas Antam bisa dibeli saat dolar AS menguat dan rupiah melemah. Kemudian bisa dijual saat dolar AS melemah dan rupiah menguat atau saat harga emas mencetak rekor sejarah baru.
Investor bisa menerapkan strategi buy on weakness atau beli saat harga sedang terkoreksi.
Wahyu memperkirakan harga emas Antam dalam waktu dekat akan bergerak di kisaran Rp 1.690.000 per gram. Sementara dalam jangka pendek, harga emas Antam diperkirakan berada di rentang Rp 1.680.000 – 1.700.000 per gram.
"Dalam jangka panjang, harga emas Antam akan bergerak di rentang Rp 1.550.000 hingga Rp 1.850.000 per gram,“ jelas Wahyu.
Sementara itu, Sutopo memperkirakan dalam waktu dekat harga emas Antam berada di rentang Rp 1.680.000 – Rp 1.710.000 per gram dengan memperhatikan momentum ramadan dan lebaran.
Sementara di jangka menengah, Sutopo memperkirakan harga emas Antam berada di rentang Rp 1.750.000 hingga Rp 1.800.000 per gram. Lalu dalam jangka panjang diperkirakan akan mencapai Rp 1.900.000 – Rp 2.000.000 per gram.
Selanjutnya: Prospek ACES Dinilai Tetap Positif, Ini Pendorongnya
Menarik Dibaca: Finetiks & Bank Victoria Tawarkan Tabungan Digital dengan Imbal Hasil Hingga 6,25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News