Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (25/2), Pukul 14.31 WIB, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih tetap bertahan pada level Rp 809.000 per gram. Harga tersebut turun Rp 10.000 dari penutupan harga hari sebelumnya yakni Rp 819.000 per gram.
Analis HFX Berjangka Ady Pangestu menilai, penurunan harga emas Antam disebabkan oleh panic selling investor karena harga emas global yang sudah melambung tinggi sebelumnya. “Pondasi ekonomi yang belum kuat beserta laporan positif angka penurunan kematian dari wabah corona virus (Covid-19) membuat harga emas terkoreksi,” terangnya pada Kontan.co.id.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 10.000 menjadi Rp 809.000
Optimisme penanganan kasus virus corona juga muncul berkat komentar beberapa petinggi negara yang memprediksi virus corona akan selesai dalam waktu dekat. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut memberikan pernyataan virus corona akan segera menghilang jika musim dingin selesai. Menurut Trump, paling tidak pada musim April cuaca akan kembali menghangat sehingga virus corona tidak akan bisa menyebar kembali.
“Presiden AS Donald Trump dan Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester dengan komentar positif mereka juga mengurangi risiko yang berasal dari virus China,” kata Ady.
Selain itu menurut Ady, ketika harga emas melambung, investor mulai profit taking. Alhasil, harga emas Antam harus terkoreksi mengikuti jejak emas di pasar spot. “Saya melihat ulah spekulan dan pemain besar memainkan momentum ini, untuk yield yang lebih besar,” ujar Ady.
Baca Juga: Harga emas spot kian melorot menjadi US$ 1.639,97 per ons troi
Menurut Ady sangat wajar jika harga emas Antam harus terkoreksi. Hal ini sejalan dengan perkembangan dengan harga emas di pasar spot yang mendekati harga psikologis US$ 1.700 per ons troi.
Ady memprediksi, harga emas Antam masih berpotensi untuk turun lebih lanjut, tapi hanya sesaat. Ady memperkirakan, harga emas Antam masih dapat turun hingga Rp 30.000. “Penurunan ini berlanjut, dalam kisaran sempit, untuk rekomendasi dalam waktu dekat sebaiknya menunggu,” pungkas Ady.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
