Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merosot di awal perdagangan hari ini. Meski jadi aset safe haven, harga emas ikut terseret penurunan berbagai aset pasar modal dan komoditas.
Senin (21/9) pukul 11.02 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.899,94 per ons troi, anjlok 2,61% dari harga penutupan perdagangan pekan lalu pada US$ 1.950,86 per ons troi.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2020 di Comex pun terjun 3,01% ke US$ 1.903,10 per ons troi dari sebelumnya US$ 1.962,10 per ons troi.
"Emas seharusnya diperdagangkan di harga lebih tinggi karena peningkatan permintaan safe haven tapi ini seperti mengulangi kondisi sebelumnya ketika terjadi aksi jual di seluruh pasar. Partisipan pasar menjual seluruh aset di berbagai pasar," kata Bob Haberkorn, senior market strategist RJO Futures kepada Reuters.
Baca Juga: Harga emas makin turun ke level US$ 1.937 per ons troi di pasar spot
Haberkorn menambahkan bahwa tidak ada aksi beli safe haven. Hal ini diikuti aksi jual di pasar saham. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menambah tekanan pada harga logam mulia ini.
Wall Street mencapai level terendah dalam hampir tujuh pekan terakhir. Sementara dolar menguat 0,8% terhadap beberapa mata uang utama. The greenback mencatat kenaikan harian terbesar sejak 19 Maret.
"Peluang Kongres AS menyepakati paket stimulus sebelum Januari hampir nol," kata Tai Wong, head of base and precious metals derivatives trading BMO.
Dia menambahkan harga emas perlu ditutup di atas US$ 1.900 untuk menahan penurunan lebih lanjut di jangka pendek. "Tapi tampaknya harga emas akan menguji level rendah dengan koreksi segera ke US$ 1.863," kata Wong.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000 ke Rp 1.024.000 per gram, Senin (21/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News