kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Harga CPO turun, laba bersih SIMP menyusut 31%


Rabu, 27 Februari 2013 / 11:30 WIB
Harga CPO turun, laba bersih SIMP menyusut 31%
ILUSTRASI. Promo Super Bowl New & Oishii Rp 30.000 - 35.000 nett tanpa tambahan pajak berlaku terbatas 14-17 Oktober 2021 (Dok/Hokben)


Reporter: Issa Almawadi |

JAKARTA. Di kuartal IV 2012, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) membukukan penjualan neto konsolidasi yang naik 10%. Walau begitu, laba bersihnya menyusut 31% akibat harga jual sawit dan karet yang merosot, di tengah kenaikan biaya produksi.

SIMP membukukan penjualan Rp 13,8 triliun di akhir Desember 2012, dibandingkan penjualan setahun lalu yang hanya Rp 12,6 triliun. Menurut keterangan SIMP yang dirilis Rabu (27/2), terjadi peningkatan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk minyak nabati. "Bisnis minyak nabati kami memberikan kontribusi dengan mencapai 5% kenaikan volume penjualan, yang didukung oleh peningkatan kapasitas penyulingan," tutur Presiden Direktur Grup SIMP, Mark Wakeford.

Selain itu, SIMP juga mendapat kontribusi dari bisnis gula setelah dimulainya pengolahan tebu secara penuh pertama kalinya.

Sayangnya, SIMP tak berhasil mencetak laba menyamai tahun sebelumnya lantaran harga jual rata-rata CPO dan karet yang merosot tahun lalu. 

Laba bruto SIMP turun 10% menjadi Rp 3,89 triliun dengan marjin laba bruto yang juga turun, dari 34% ke 28%. 

"Walaupun begitu, penurunan laba bruto tersebut sebagian diimbangi dengan kontribusi laba yang lebih tinggi dari divisi minyak goreng dan lemak nabati dan bisnis gula," imbuh Wakeford.

Tetap saja, SIMP juga harus menanggung peningkatan beban operasi. Laba usahanya turun 22% menjadi Rp 2,45 triliun, karena penurunan laba bruto dan peningkatan beban operasi. Marjin laba operasinya tergerus dari 25% ke 18%.

Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 31% menjadi Rp 1,16 triliun dari Rp 1,67 triliun di periode yang sama tahun lalu.

"Terutama disebabkan oleh penurunan laba usaha, peningkatan biaya keuangan dan bagian atas rugi entitas asosiasi," pungkas Wakeford.

Namun dalam hal produksi, SIMP mengaku produksi tandan buah segar (TBS) inti dan CPO masing-masing meningkat sebesar 6% dan 5% menjadi 2,97 juta ton dan 880 ribu ton pada tahun lalu. "Kami juga melakukan penanaman baru kelapa sawit seluas 13.383 hektar, sehingga total area tertanam kelapa sawit menjadi 230.919 hektar," tambah Wakeford.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×