Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit crude palm oil (CPO) tengah mengalami tren penurunan. Melansir Trading Economics pada Senin (22/5) sore, harga CPO turun 2,04% ke MYR 3.410 per ton. Secara mingguan, CPO sudah turun 5,78% dan melemah 6,27% selama sebulan terakhir.
Hal itu pun berimbas pada kinerja sejumlah emiten CPO. Misalnya, PT Astra Agro Lestari (AALI) yang mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal I 2023.
Communication and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, naik turunnya harga dalam industri komoditas sawit adalah hal biasa yang harus dihadapi perusahaan.
“Kinerja produksi AALI di kuartal I 2023 sebenarnya membaik. Namun, harga CPO yang naik turun tentu mempengaruhi cash flow perusahaan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (22/5).
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 80 miliar, Depo Bangunan (DEPO) Akan Tambah Tiga Toko Baru
Mengutip laporan keuangan, AALI membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,76 triliun, turun 27,66% dibandingkan raihan kuartal I 2022 senilai Rp 6,48 triliun.
AALI meraih laba bersih sebesar Rp 224,72 miliar di kuartal I 2023. Angka itu turun 53,51% dibandingkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan AALI per 31 Maret 2022 senilai Rp 483,45 miliar.
“Penurunan penjualan AALI di kuartal I 2023 memang imbas penurunan harga CPO dan turunannya,” tuturnya.
Fenny mengatakan, AALI masih menunggu kepastian terkait sistem bursa CPO yang dicanangkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Namun, kami mengharapkan yang terbaik untuk industri kelapa sawit Indonesia. Sehingga, tidak hanya menguntungkan pengusaha, tetapi juga petani sawit,” katanya.
Fenny mengungkapkan pihaknya belum menetapkan secara spesifik target pendapatan AALI di tahun 2023, disebabkan fluktuasi harga CPO yang masih belum bisa diprediksi.
Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) Genggam Kontrak Baru US$ 2 Juta hingga Kuartal I-2023
Namun, AALI telah memiliki beberapa skenario untuk memitigasi risiko penurunan harga CPO.
“Saat ini, Astra Agro menerapkan penjualan bersifat oportunis dengan melihat harga terbaik di pasar baik domestik maupun ekspor. Kami tetap berharap pendapatan kami bisa meningkat tahun ini,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News