Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) cenderung menguat, terdorong permintaan dari India yang menyelenggarakan festival Diwali.
Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO kontrak Januari 2019 di Bursa Derivatif Malaysia naik 0,76% menjadi RM 2.261 per ton pada Rabu (17/10) hingga pukul 17.00 WIB.
Kebutuhan festival Diwali membuat harga komoditas agrikultur unggulan ini rebound di pekan ini setelah sempat menyentuh level terendahnya di RM 2.121 per ton.
Dibandingkan tahun lalu, permintaan dari India kali ini diperkirakan akan meningkat 10% atau sebesar 2,4 juta ton hingga Desember. Di sisi lain, pembelian minyak nabati dapat mendongkrak harga CPO di Kuala Lumpur yang sudah mengalami koreksi lebih dari 14% pada 2018.
Namun Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menilai berdasarkan data fundamental yang sedang berkembang, harga CPO mengalami tekanan dalam jangka panjangnya.
“Ekspor untuk CPO dari Malaysia dilaporkan dalam kondisi penurunan, sehingga demand CPO berpengaruh terhadap harga,” ujar Yudi.
Terkoreksinya angka ekspor merupakan imbas dari kampanye Uni Eropa di mana penggunaan minyak kelapa sawit tidak terlalu didukung dan membuat kelapa sawit tidak diminati oleh pasar.
Di sisi lain, harga CPO juga sedang bertahan di tengah ketegangan geopolitik atas lenyapnya wartawan The Washington Post yang memicu kekhawatiran soal pasokan minyak dan membuat pasar saham global yang sempat anjlok. Selain itu, harga CPO dibebani prospek permintaan CPO dalam jangka panjang.
Yudi memproyeksi harga CPO Kamis (18/10) akan diperdagangkan di level RM 2.150 hingga RM 2.150 dan dalam sepekan diperkirakan akan berada dalam rentang RM 2.130- RM 2.260. Sedangkan CPO memiliki support RM 2.180–RM 2.170 - RM 2160 serta resistance RM 2.200–RM 2.210–RM 2.220.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News