Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Memasuki awal pekan, harga komoditas minyak sawit metah atau crude palm oil (CPO) terkoreksi dibanding pekan sebelumnya. Ekspektasi akan terjadinya perlambatan permintaan ditengarai menjadi salah satu penyebab melemahnya harga.
Mengutip Bloomberg, Senin (25/9) harga minyak sawit mentah di Malaysia Derivative Exchange melemah 1,32% ke level RM 2.701 per metrik ton. Dibandingkan sepekan sebelumnya, harga terkoreksi hingga 3,71%.
Agus Chandra, Analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, potensi perlambatan permintaan ini terjadi karena sebentar lagi akan ada libur panjang festival musim gugur di China. Perayaan kue bulan itu rencananya akan dilakukan pada 4 Oktober nanti. “Sebagian lainnya disebabkan oleh buruknya performa minyak kedelai dan penguatan ringgit,” paparnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/9).
Meski melemah, tetapi Agus melihat sebenarnya CPO masih disokong fundamental yang positif. Sentimen tersebut datang dari harga minyak mentah yang bertahan di dekat level tinggi usai negara produsen memutuskan untuk menunggu hingga Januari sebelum memutuskan memperpanjang kesepakatan pemangkasan.
Harga CPO juga masih diuntungkan oleh laporan Intertek Testing Services yang menunjukkan kenaikan ekspor. “Untuk periode 1-15 September naik 16,1% menjadi 1,08 juta ton dari 935.544 ton pada bulan sebelumnya,” imbuhnya.
Secara teknikal, support terdekat masih ada pada level RM 2.690 per metrik ton. Jika harga bergerak ke bawah area ini dapat mengubah arah menjadi bearish menuju level RM 2.540 per metrik ton. Sementara untuk pergerakan naik, harga CPO berpotensi menutup gap turun dengan naik ke level RM 2.735 per metrik ton sebelum menguji resistance RM 2.840 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News