Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Namun, tantangan masih mungkin menghampiri harga CPO, setelah AS dan China melakukan kesepakatan dagang fase satu. Permintaan CPO dari China berpotensi turun karena China akan fokus membeli produk pertanian AS sebagai bentuk kesepakatan dagang mereka.
"Kisruh perang dagang sempat membuat China mengalihkan minyak kedelai ke minyak sawit, tetapi setelah sepakat China berpotensi kembali banyak membeli minyak kedelai AS," kata Hans.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham LSIP, GGRM, dan BBTN untuk hari ini
Namun, Andreas menambahkan harga CPO yang masih lebih murah dibanding minyak kedelai tetap bisa meningkatkan permintaan CPO dan membuat harga CPO naik.
Oleh karena itu, Andreas optimistis kinerja LSIP bisa membaik. Di tahun depan, Andreas memproyeksikan laba bisa tumbuh signifikan 318%. Sementara, pendapatan bisa naik ke Rp 4,16 triliun.
Andreas merekomendasikan buy di target harga Rp 1.650 per saham. Sementara, Hans merekomendasikan hold di target harga Rp 1.410 per saham.
Sedangkan, Andy masih masih berproses untuk menentukan proyeksi dan target harga untuk LSIP. Hanya saja dalam riset hariannya Andy berpotensi mengurangi target harga LSIP karena mempertimbangkan laporan kinerja keuangan di kuartal III-2019 yang masih menurun.
Baca Juga: Kecuali LSIP, analis sarankan buy saham grup Indofood
Namun, Sandy Ham Analis BCA Sekuritas merekomendasikan buy di target harga Rp 1.670 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News