Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) optimistis mampu mengejar target penjualan Rp 1,8 triliun dengan estimasi laba bersih senilai Rp 160 miliar di tahun ini.
Sebagai perbandingan, SAMF membukukan pendapatan senilai Rp 1,41 triliun dengan laba bersih Rp118 miliar pada tahun lalu.
Salah satu pertimbangan naiknya proyeksi kinerja SAMF adalah meningkatnya permintaan pupuk akibat harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang bergairah.
Asal tahu, sekitar 90% produk pupuk SAMF diserap untuk perkebunan sawit. Sisanya diserap oleh perkebunan tebu, kopi, kakao, karet, jagung, serta aneka tanaman.
Salah satu strategi SAMF menangkap peluang di sektor sawit yakni dengan meningkatkan kapasitas produksi dari 600.000 ton per tahun menjadi 700.000 ton per tahun.
Baca Juga: Gandeng Rexline, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) mulai kerek kapasitas pabrik
SAMF mulai merealisasikan peningkatan kapasitas pabrik dengan menggandeng salah satu kontraktor engineering terkemuka di Indonesia, PT Rexline Engineering Indonesia (PT REI) guna meningkatkan kapasitas pabrik salah satu anak perusahaan SAMF, PT Dupan Anugerah Lestari di Mojokerto, Jawa Timur.
Kerja sama senilai Rp 64 miliar ini akan digunakan untuk melaksanakan perakitan dan pemasangan 1 line mesin NPK Granul dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 ton pada pabrik anak perusahaan SAMF tersebut.
“Hasil peningkatan produksi akan dijual ke Indonesia Bagian Timur, khususnya pasar-pasar baru yang potensial,”terang Dadang Suryanto, Direktur dan Sekretaris Saraswanti kepada Kontan.co.id, Kamis (25/11).
Untuk saat ini, pembangunan sarana penunjang lini produksi telah memasuki progres akhir, dimana mesin-mesin produksi akan masuk pada bulan Januari 2022. Diperkirakan dapat digunakan untuk proses produksi pada akhir triwulan kedua 2022.
Dadang membeberkan, sejumlah strategi SAMF mengejar target penjualan tahun ini di antaranya dengan melakukan pengamanan pengadaan bahan baku melalui importir langsung, desentralisasi pabrik-pabrik di sentra perkebunan, melakukan efisiensi dan efektivitas untuk meningkatkan daya saing, serta memperkuat mitigasi risiko bisnis dan posisi keuangan yang semakin sehat.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah (SAMF) genjot kapasitas produksi pabrik pupuk jadi 700.000 ton
Hingga periode September 2021, SAMF membukukan penjualan senilai Rp 1,24 triliun atau tumbuh 25,5% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 994,88 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, laba periode berjalan SAMF ikut terdongkrak menjadi Rp 97,73 miliar atau naik 29,7% dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp 75,35 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News