Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) menyentuh level tertinggi 10 bulan. Laju ekspor Malaysia memicu harga minyak nabati ini terus melejit.
Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di Malaysia Derivatives Exchange mendaki sebesar 0,9% ke posisi RM 3.457 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 3 Juni lalu. Selanjutnya, kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di Kuala Lumpur pada posisi RM 3.452 per metrik ton. Sepekan terakhir, harga minyak sawit juga tercatat sudah naik sebesar 0,8%.
Hari ini, surveyor Intertek melaporkan, ekspor Malaysia naik 7,7% dalam 25 hari di bulan Maret, dibanding periode yang sama bulan lalu. Total ekspor tercatat mencapai 1.068.774 metrik ton.
Kepala riset Karvy Comtrade Ltd. Aurobinda Prasad memproyeksi, ekspor akan meningkat di bulan ini, karena adanya pembelian massal dari Thailand, di luar pembelian rutin.
Permintaan dari China pun diperkirakan akan tetap tinggi. Direktur eksekutif Oil World Thomas Mielke menyebut, China mungkin akan mengimpor 6,7 juta metrik ton minyak sawit pada 2011-2012, dibanding tahun sebelumnya yang hanya 6 juta metrik ton.
"Harga minyak sawit kemungkinan akan mencapai level RM 4.000 dalam dua atau tiga bulan mendatang, seiring turunnya produksi di Malaysia," ujar Prasad.
Sebelumnya, pada 7 Maret Lalu, Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry memprediksi, produksi Malaysia kemungkinan akan turun dari bulan ke bulan, mulai Maret ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News