kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO masih berpeluang naik, saham-saham emiten CPO tetap layak dilirik


Minggu, 18 Agustus 2019 / 10:06 WIB
Harga CPO masih berpeluang naik, saham-saham emiten CPO tetap layak dilirik
ILUSTRASI. Harga CPO masih berpeluang naik. Analis menilai, saham-saham emiten CPO tetap layak dilirik.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) trennya naik sejak memasuki bulan Agustus 2019. Hanya saja, pada awal perdagangan di akhir pekan lalu harga CPO turun 2,03% menjadi RM 2.174 per ton. beberapa analis masih menilai saham emiten CPO masih layak dilirik.

Faktor perang dagang menjadi salah satu sentimen positif bagi ekspor CPO Indonesia. Hal ini dikarenakan China sebagai pangsa pasar CPO Indonesia mengurangi pembelian kedelai dari Amerika Serikat (AS) dan menggantikannya dengan minyak sawit.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, kebijakan China mengurangi pembelian produk pertanian dari AS dapat meningkatkan permintaan CPO dari Indonesia. Maka itu, harga CPO masih bisa bergerak naik. "Ini akan meningkatkan demand dari CPO Indonesia dan kita lihat harganya akan terus bergerak naik," ujar Hans.

Baca Juga: RI: UE terkesan mencari kesalahan Indonesia terkait biodiesel

Selain permintaan CPO yang meningkat, Hans menyebutkan alasan lain yang bisa mendukung kenaikan harga CPO tersebut. Yakni kebijakan pemerintah soal pencampuran biodiesel 30% (B30).

Namun, ada beberapa faktor yang dapat menekan harga CPO. Hans menyebutkan kampanye hitam yang dilakukan negara-negara Eropa terhadap produk CPO Indonesia. "Eropa bilang pembukaan lahan sawit di Indonesia tidak ramah lingkungan," ujar Hans.

Perlu diketahui Uni Eropa memberlakukan tarif impor biodiesel dari Indonesia sebesar 8%-18% mulai Rabu (14/8). Dikutip dari Bloomberg, tarif ini diberlakukan untuk mengantisipasi dugaan perlawanan dari Pemerintah Indonesia terhadap aksi kampanye anti sawit yang dilakukan Uni Eropa.

Baca Juga: Duh, Ekspor Biodiesel ke Eropa Mulai Hari Ini Terkena Bea Masuk Hingga 18%

Meskipun demikian, Hans masih menilai, prospek saham emiten di sektor CPO ini masih baik. Dalam jangka panjang, ia merekomendasikan beli saham-saham emiten CPO karena harga CPO masih berpeluang naik. Namun, Hans juga bilang bahwa dalam waktu dekat harga-harga saham CPO kemungkinan akan terkoreksi.

Senada, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, saham-saham emiten CPO masih layak diminati. Menurutnya, pangsa pasar domestik dan kebijakan pemerintah mendukung perkembangan CPO di Indonesia akan mendongkrak harga CPO. "Program pemerintah ini pro dengan perkembangan CPO, seperti B30 yang berakhir di tahun 2030 dan B50 yang berakhir di tahun 2050," ujar Nafan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×