kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga CPO kembali cetak rekor usai bergerak di atas RM 5.000 per ton


Rabu, 20 Oktober 2021 / 19:36 WIB
Harga CPO kembali cetak rekor usai bergerak di atas RM 5.000 per ton
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit di Malaysia


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terus merangkak naik. Jumlah permintaan yang lebih tinggi dari pasokan menjadi faktor utama yang membuat harga CPO melambung.

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/10), harga CPO berjangka untuk kontrak pengiriman Januari 2022 di Malaysia Derivatives Exchange kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton.

Ibrahim Assuabi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan, kenaikan harga wajar karena permintaan CPO dari India, China, dan Eropa meningkat setelah berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan lebih baik.

Harga CPO semakin melambung juga didukung dari kebijakan pemerintah India untuk kembali menurunkan tarif bea masuk untuk produk CPO menjadi 2,5% dari 10% sejak 11 September 2021.

"Permintaan CPO sejatinya tetap tinggi karena importir tradisional dari China dan India akan selalu melakukan impor di tengah apapun masalah yang menimpa," kata Ibrahim, Selasa (19/10).

Baca Juga: Harga CPO melonjak, Bakrie Sumatera (UNSP) optimalisasi produksi pabrik

Sementara itu, Ibrahim memproyeksikan tren kenaikan harga CPO masih akan berlanjut meski produksi CPO mulai meningkat. Sebelumnya, produksi CPO di Malaysia diproyeksikan turun ke jumlah yang paling rendah di 18,2 juta ton untuk tahun ini.

Namun, kondisi pandemi yang sudah lebih baik di Negeri Jiran tersebut berpotensi meningkatkan produksi CPO jadi lebih dari Rp 18,2 juta ton.

Meski begitu, Ibrahim optimistis permintaan CPO masih akan lebih tinggi dari produksi yang sudah meningkat. Alhasil, menjadi wajar bila harga CPO menyentuh ke RM 5.000 per ton.  Harga CPO yang beriringan dengan kenaikan harga minyak mentah yang masih naik, juga turut menyokong harga CPO naik.

Namun, di akhir tahun, Ibrahim memproyeksikan harga CPO berpotensi melandai tetapi tetap di level yang ia nilai tinggi di RM 4.900 per ton. Menurut dia, jelang akhir tahu, stok CPO di berbagai negara sudah terpenuhi sejak dua minggu sebelumnya, sehingga permintaan di akhir tahun cenderung melandai.

Dia pun menyebut, harga CPO berpotensi turun jika harga komoditas lain juga sudah terkoreksi.

Selanjutnya: Inflasi di sejumlah negara naik, BI beberkan sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×