Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) terus merangkak naik. Jumlah permintaan yang lebih tinggi dari pasokan menjadi faktor utama yang membuat harga CPO melambung.
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/10), harga CPO berjangka untuk kontrak pengiriman Januari 2022 di Malaysia Derivatives Exchange kembali menorehkan rekor tertinggi setelah naik 2,47% ke RM 5.083 per ton.
Ibrahim Assuabi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan, kenaikan harga wajar karena permintaan CPO dari India, China, dan Eropa meningkat setelah berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan lebih baik.
Harga CPO semakin melambung juga didukung dari kebijakan pemerintah India untuk kembali menurunkan tarif bea masuk untuk produk CPO menjadi 2,5% dari 10% sejak 11 September 2021.
"Permintaan CPO sejatinya tetap tinggi karena importir tradisional dari China dan India akan selalu melakukan impor di tengah apapun masalah yang menimpa," kata Ibrahim, Selasa (19/10).
Baca Juga: Harga CPO melonjak, Bakrie Sumatera (UNSP) optimalisasi produksi pabrik
Sementara itu, Ibrahim memproyeksikan tren kenaikan harga CPO masih akan berlanjut meski produksi CPO mulai meningkat. Sebelumnya, produksi CPO di Malaysia diproyeksikan turun ke jumlah yang paling rendah di 18,2 juta ton untuk tahun ini.
Namun, kondisi pandemi yang sudah lebih baik di Negeri Jiran tersebut berpotensi meningkatkan produksi CPO jadi lebih dari Rp 18,2 juta ton.
Meski begitu, Ibrahim optimistis permintaan CPO masih akan lebih tinggi dari produksi yang sudah meningkat. Alhasil, menjadi wajar bila harga CPO menyentuh ke RM 5.000 per ton. Harga CPO yang beriringan dengan kenaikan harga minyak mentah yang masih naik, juga turut menyokong harga CPO naik.
Namun, di akhir tahun, Ibrahim memproyeksikan harga CPO berpotensi melandai tetapi tetap di level yang ia nilai tinggi di RM 4.900 per ton. Menurut dia, jelang akhir tahu, stok CPO di berbagai negara sudah terpenuhi sejak dua minggu sebelumnya, sehingga permintaan di akhir tahun cenderung melandai.
Dia pun menyebut, harga CPO berpotensi turun jika harga komoditas lain juga sudah terkoreksi.
Selanjutnya: Inflasi di sejumlah negara naik, BI beberkan sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News