Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Harga kontrak crude palm oil (CPO) mencatatkan penurunan tajam pada transaksi hari ini. Siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Desember melorot 1,3% menjadi 2.807 ringgit atau US$ 877 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange, Kuala Lumpur. Ini merupakan level terendah sejak 8 Oktober 2010 lalu. Pada pukul 16.02, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi 2.816 ringgit per metrik ton.
Penurunan harga CPO terjadi seiring kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa yang dapat memangkas tingkat permintaan CPO. Padahal, cadangan CPO di Malaysia mencatatkan peningkatan. Selain itu, pasar saham Asia juga turut memberikan sentimen negatif bagi harga CPO. Seperti yang diketahui, siang ini, indeks MSCI Asia Pacific sempat melorot 2,3% menjadi 107,62.
"Selama pasar saham berada di teritori negatif, hal itu akan berdampak negatif pula pada pasar CPO. Tekanan pada pasar CPO masih akan terjadi pada hari ini," jelas Ryan Long, Vice President of Futures Options OSK Holdings Bhd.
Long menambahkan, cadangan CPO di Malaysia pada bulan lalu diprediksi meningkat setelah tingkat produksi di Negeri Jiran itu pulih dari level terendah dalam empat bulan pada Agustus.
Selain itu, tingkat ekspor CPO juga mencatatkan penurunan. Berdasarkan data yang dirilis surveyor Intertek pada 30 September lalu, tingkat ekspor CPO Malaysia pada September melorot 6,3% menjadi 1,52 juta ton. Padahal, pada Agustus, ekspor CPO Malaysia mencapai 1,62 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News