kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO berfluktuasi, analis ini masih pasang rekomendasi overweight


Selasa, 24 Agustus 2021 / 08:15 WIB
Harga CPO berfluktuasi, analis ini masih pasang rekomendasi overweight


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jual minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) pada perdagangan awal pekan ini cukup positif. Berdasarkan data Bloomberg, Senin (23/8), harga CPO kontrak pengiriman November 2021 naik 1,2% menjadi RM 4.316 per ton dibanding harga penutupan perdagangan Jumat (20/8).

Meskipun begitu, harga CPO sudah merosot 3,04% dibanding pekan sebelumnya. Di mana,  pada Senin (16/8), CPO ditutup di RM 4.447 per ton. Ini juga merupakan harga penutupan tertinggi sepanjang 2021. Sementara jika dibandingkan akhir Juli 2021, harga CPO sudah naik 2,03%.

Biarpun harga CPO mencapai level tertingginya pada pekan lalu, harga  saham perusahaan CPO sepanjang Agustus 2021 justru bergerak negatif. Hanya sedikit saham yang menunjukkan gerak positif meski tak terlalu agresif.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, jika mengacu pada perdagangan dua bulan terakhir, pergerakan harga CPO memang tidak sejalan dengan pergerakan harga saham perusahaan CPO.

"Hal ini seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar dalam negeri terhadap pengendalian virus corona yang memuncak dalam beberapa waktu belakangan," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/8).

Baca Juga: Harga CPO berfluktuasi, begini cara emiten menghadapinya

Meskipun begitu, Okie masih mempertahankan rekomendasi overweight pada saham-saham sektor sawit. Pasalnya, momentum kenaikan harga CPO di sepanjang tahun ini dapat meningkatkan harga rata-rata penjualan emiten sawit.

Permintaan CPO pun dinilai lebih tinggi dibandingkan tahun lalu seiring dengan terbukanya aktivitas ekonomi yang mendorong naiknya permintaan.

"Terlebih lagi, CPO menjadi salah satu produk unggulan ekspor dan diharapkan dapat membantu menopang kinerja perdagangan dari sisi pemulihan. Regulasi pemerintah juga dapat mendukung industri CPO dalam negeri untuk bangkit," jelas dia.

Saat ini, Okie merekomendasikan buy saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga Rp 1.275 per saham, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) Rp 9.900, dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) Rp 520 per saham. Menurut dia, valuasi LSIP dan SIMP masih di bawah rata-rata harga industri.

Saat ini, LSIP diperdagangkan pada 6,98 kali PE dan SIMP berada pada 9,06 kali PE, sedangkan AALI 14,74 kali PE. Sementara rata-rata industrinya diperdagangkan pada 13,46 kali PE.

Selanjutnya: Wall Street rebound disokong sektor energi, mengawali pekan fokus ke Jackson Hole

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×