kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Bitcoin Tembus Lagi Level US$ 30.000, Ini Faktor Pendorongnya


Selasa, 11 April 2023 / 14:44 WIB
Harga Bitcoin Tembus Lagi Level US$ 30.000, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Harga Bitcoin (BTC) memanas lagi. Selasa (11/4), harga Bitcoin menembus level psikologis US$ 30.000 untuk pertama kalinya sejak 10 Juni 2022.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) memanas lagi. Selasa (11/4), harga Bitcoin menembus level psikologis US$ 30.000 untuk pertama kalinya sejak 10 Juni 2022.

Penguatan BTC melanjutkan reli sejak awal 2023 dan telah mengalami kenaikan lebih dari 80%.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, beberapa negara yang tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) baru-baru ini tengah mempertimbangkan alternatif pengganti mata uang dolar AS sebagai alat transaksi.

Rencana lebih lanjut tentang pembentukan mata uang ini akan dibicarakan lebih detail pada KTT BRICS Agustus 2023 mendatang.

Dengan langkah aliansi BRICS yang akan meninggalkan dolar AS maka akan mempengaruhi posisi dolar AS di pasar internasional seperti penurunan permintaan dan nilai dolar AS dalam perdagangan internasional.

Baca Juga: Intip Sentimen Penting Penggerak Pasar Aset Kripto pada Pekan Ini

Saat ini, kelima negara BRICS menyumbang 31,5% produk domestik bruto (PDB) dunia, atau hampir sepertiga dari total PDB. Angka tersebut juga lebih tinggi negara G7 yang menyumbang 30,7% dari total PDB dunia.  

“Penurunan nilai dolar AS akan berdampak pada harga aset kripto, terutama Bitcoin yang memiliki korelasi yang cukup kuat. Ketika dolar AS menguat, maka harga Bitcoin relatif turun dan ketika nilai mata uang dolar AS menurun, maka harga Bitcoin cenderung menguat,” kata Panji dalam siaran pers, Selasa (11/4).

Sejak awal tahun ini, pasar aset kripto mulai bergerak naik pada Januari 2023 setelah melihat data tingkat inflasi Amerika Serikat yang mulai turun sejak akhir tahun 2022. Melandainya inflasi ini memberikan harapan adanya kebijakan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Federal Reserve di tahun 2023.

Bitcoin kembali mendapatkan momentum pada akhir Maret menyusul krisis kesulitan likuiditas yang menerpa Silicon Valley Bank dan Signature Bank di Amerika Serikat. Ini membuat investor mengalihkan aset mereka ke jenis aset lain seperti Bitcoin.  

Beberapa sentimen positif terus mendorong harga Bitcoin menuju level tertinggi seperti tindakan beberapa negara yang mempertimbangkan alternatif penggunaan mata uang dolar AS. Selain itu, investor menanti data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat bulan Maret yang akan dirilis pada Rabu pekan ini (12/4).

Panji menganalisis setelah tembus level US$ 30.000 maka harga terdekat resistance Bitcoin di target harga US$ 30.700 untuk satu hari ke depan, Rabu (12/4). Sementara dalam satu pekan ke depan hingga Minggu (16/4), Bitcoin diprediksi akan menguji harga di kisaran US$ 32.500 untuk melanjutkan momentum bullish.

Baca Juga: Data Ekonomi AS Akan Jadi Sentimen Penggerak Aset Kripto pada Minggu Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×