kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin Mulai Mantul


Rabu, 18 Mei 2022 / 20:43 WIB
Harga Bitcoin Mulai Mantul
ILUSTRASI. Analis memproyeksikan dalam jangka pendek harga bitcoin masih akan bergerak sideways.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin mulai memantul setelah sebelumnya anjlok. Namun, analis memproyeksikan dalam jangka pendek harga bitcoin masih akan bergerak sideways dan belum ada tanda untuk lanjut menguat lagi. 

Mengutip laman Coinmarketcap, harga bitcoin sempat anjlok ke US$ 26.350 per btc di Kamis (12/5). Sementara, Rabu (18/5), pukul 17.43 WIB, harga bitcoin kembali naik ke US$ 29.930 per btc. Dari kedua periode tersebut, harga bitcoin berhasil naik 13%.

Gabriel Rey Chief Executive Officer (CEO) Triv mengatakan faktor yang membuat harga bitcoin sempat melemah adalah sentimen pasar seperti kenaikan suku bunga Federal Reserve yang juga menekan instrumen tinggi risiko lain. 

Baca Juga: Intip 5 Aset Kripto yang Berpotensi Bullish Pekan Ini

Sementara, secara fundamental ekosistem bitcoin kuat. Berbeda dengan ekosistem koin Terra (LUNA) dan Terra USD (UST) yang harganya kini anjlok karena adanya ketidakstabilan ekosistem.   

Oleh karena itu, dengan fundamental bitcoin yang kuat, investor terlihat kembali membeli bitcoin saat harganya lebih rendah. "Di data on chain pengguna dengan jumlah bitcoin setara 0,01 atau lebih dari 0,1 tembus di atas 10 juta per minggu kemarin, artinya investor ritel yang beli bitcoin masih tinggi, hanya sentimen pasar saja yang masih belum mendukung bitcoin naik tinggi," kata Gabriel, Rabu (18/5). 

Namun, Christopher Tahir, Co-Founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar mengatakan secara teknikal, belum ada konfirmasi pola yang menunjukkan adanya kelanjutan kenaikan harga. Walaupun memang, saat ini harga bitcoin berpotensi memantul dari level support

Baca Juga: Pasar Mulai Stabil, Harga Bitcoin Kembali Masuk Fase Konsolidasi

Ke depan, jika risk appetite kembali, Gabriel memproyeksikan harga bitcoin akan ikut naik. Alhasil, Gabriel memandang support harga bitcoin di US$ 28.000-US$ 29.000 merupakan waktu yang tepat untuk investor cicil beli atawa dollar cost averaging

Christopher menyarankan, bagi investor yang sudah mempercayai dan mempelajari bitcoin, dapat melanjutkan rencana investasi yang sudah dibuat pada koin ini. 

Namun, untuk investor baru, lebih baik tetap pelajari dulu apakah volatilitas bitcoin dapat diikuti dengan baik. "Tentunya, investasi kripto adalah investasi yang sangat spekulatif, kecuali bitcoin, karena kebanyakan proyek kripto lain masih sangat dini," kata Christopher. 

Baca Juga: Modal Ventura Melirik Investasi di Bisnis Kripto

Untuk jangka panjang, Gabriel memproyeksikan harga bitcoin berpotensi naik lebih tinggi dari tahun ini. Momentum yang ditunggu pelaku pasar kripto adalah halving day pada 2024. 

Halving day sudah terjadi sebanyak tiga kali, yaitu di tahun 2012, 2016, dan 2020. Gabriel memproyeksikan dengan semakin banyaknya investor bitcoin, proses kenaikan harga bitcoin akan semakin cepat terjadi jelang halving day. "Bisa jadi di awal 2023 kenaikan harga bitcoin sudah terjadi karena semakin banyak investor maka semakin banyak antisipasi yang dilakukan jelang halving day," kata Gabriel. 

Sementara, target harga bitcoin dari Christopher untuk tahun ini berpotensi kembali ke kisaran US$ 69.000. Sedangkan, Gabriel memproyeksikan rentang harga bitcoin di akhir 2022 di US$ 30.000-US$ 40.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×