Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Setelah reli kuat di awal pekan, harga Bitcoin melanjutkan penurunan pada Jumat (4/3). Prospek mata uang kripto terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar ini ke depan?
Mengacu data CoinMarketCap pada Jumat (4/3) pukul 13.50 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 41.342,82 atau turun 4,79% dalam 24 jam terakhir, memangkas keuntungan selama sepekan menjadi 6,92%.
Reli kuat harga Bitcoin awal pekan ini terhenti pada Kamis (3/3), menyusul pernyatan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Powell menegaskan kembali rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini untuk pertama kalinya sejak 2018.
Baca Juga: Kripto Temukan Peran Sebagai Safe Haven di Tengah Krisis Rusia-Ukraina
Momentum di awal pekan memudar karena investor menjauh dari aset berisiko selama dua hari terakhir. "Reli Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan," kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya kepada CoinDesk.
"Bitcoin membutuhkan selera risiko untuk menjadi sehat agar harga bergerak di atas level US$ 50.000. Jadi, tidak mengherankan jika harga berkonsolidasi di sekitar level US$ 40.000," ujarnya.
Hanya, Katie Stockton dari Fairlead Strategies melihat, harga Bitcoin berpotensi menuju US$ 50.000. "Pengukur jangka pendek kami menunjuk lebih tinggi, tapi risiko pasar kripto meningkat," katanya kepada CoinDesk.
Risiko pasar kripto juga meningkat menyusul invasi Rusia ke Ukraina yang berlanjut dan memasuki hari kedelapan. Rusia mengeklaim berhasil merebut Kota Kherson di Ukraina Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News