kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Bitcoin dan Ethereum kompak ukir rekor tertinggi baru sepanjang masa


Selasa, 09 November 2021 / 09:02 WIB
Harga Bitcoin dan Ethereum kompak ukir rekor tertinggi baru sepanjang masa
ILUSTRASI. Harga Bitcoin, aset kripto nomor satu di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, menyentuh US$ 67.777,7, menembus level tertinggi sebelumnya di US$ 66.974,77. REUTERS/Dado Ruvic.


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin dan Ethereum kompak mengukir rekor tertinggi baru sepanjang masa pada Selasa (9/11).

Harga Bitcoin, aset kripto nomor satu di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, menyentuh US$ 67.777,7, menembus level tertinggi sebelumnya di US$ 66.974,77. 

Sementara Ethereum, aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mencapai rekor tertinggi baru di US$ 4.823,95.

Yuya Hasegawa, analis pasar kripto di bitbank, bursa crypto di Jepang, mengatakan, penurunan imbal hasil riil obligasi AS mendorong harga Bitcoin lebih tinggi. 

Baca Juga: Elon Musk jual 10% saham Tesla, buat beli Bitcoin dan Dogecoin?

“Imbal hasil riil yang turun karena kekhawatiran inflasi telah menyebabkan reli Bitcoin baru-baru ini,” kata Hasegawa kepada CoinDesk. 

Data Departemen Keuangan AS menunjukkan, imbal hasil riil obligasi tenor 10 tahun turun 1,09% pada Jumat (5/11) pekan lalu, terendah sejak 30 Agustus.

Bitcoin secara luas dianggap sebagai sebagai lindung nilai inflasi seperti emas.

“Narasi inflasi masih mendominasi berita utama dan orang-orang merasakan tekanan secara global,” ujar Coinbase dalam pernyataan tertulisnya, seperti dilansir CoinDesk.

Baca Juga: JPMorgan: Harga Bitcoin bisa di atas US$ 146.000 tapi bisa turun ke bawah US$ 30.000

“Apakah itu harga gas di AS, harga energi di Eropa, atau harga pangan di Amerika Latin, hambatan rantai pasokan dan tenaga kerja yang menyusut, membuat investor mencari lindung nilai,” sebut Coibase.

Data on-chain juga menunjukkan tanda-tanda bullish untuk Bitcoin dalam jangka menengah, menurut Eddie Wang, analis senior di perusahaan riset OKLink. 

Wang bilang, hashrate jaringan Bitcoin terus meningkat sejak Juli lalu. Kesulitan penambangan juga meningkat delapan kali lipat, dan penambang telah mengumpulkan lebih dari 3.000 BTC di dompet mereka sejak September.

Selanjutnya: Siap tantang rekor tertinggi sepanjang masa, harga Bitcoin sentuh US$ 66.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×