kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Harga BBM Subsidi akan Naik, Begini Efeknya ke Pasar Saham Menurut Manajer Investasi


Senin, 15 Agustus 2022 / 20:30 WIB
Harga BBM Subsidi akan Naik, Begini Efeknya ke Pasar Saham Menurut Manajer Investasi
ILUSTRASI. Kenaikan harga BBM jenis pertalite diprediksi akan menekan pasar saham. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sinyal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite makin menguat. Kenaikan harga BBM jenis pertalite ini diprediksi akan menekan pasar saham. Namun, tekanan ini sifatnya jangka pendek. 

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, PT Henan Putihrai Asset Management (HP Asset Management) Reza Fahmi Riawan mengatakan, pemerintah memang harus menaikkan harga BBM karena harga minyak dunia naik.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, naik atau tidaknya harga BBM sesuai kemampuan pemerintah melihat perkembangan ekonomi dan memperhatikan sejumlah indikator dalam penentuan anggaran subsidi energi.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Berpotensi Naik, Simak Dampaknya ke Pasar Saham

"Secara ekonomi tidak ada masalah kalau naik jika memang anggaran tidak cukup, dimana-mana sudah naik juga. Yang penting ongkos sosialnya tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Reza mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak kepada market dan hanya koreksi sementara. Karena banyak investor yang akan memanfaatkan taking profit dari saham saham yang sudah menguntungkan sebelumnya. 

"Kenaikan harga BBM akan memperkuat rupiah terhadap dolar, dan akan menjadi sentimen positif untuk market Indonesia juga ke depannya," ujarnya.

Rudiyanto mengatakan profit yang didapatkan dari ekspor harusnya bisa dipakai untuk saat seperti ini untuk subsidi dan untuk anggaran lainnya.

Menurut Reza, kenaikan harga BBM perlu naik yaitu karena Indonesia masih ketergantungan impor BBM. Kondisi ini semakin parah dengan pelemahan mata uang rupiah.

Baca Juga: Ada Sinyal Kenaikan Harga BBM, Ini Kata Blue Bird (BIRD)

Reza melihat dampak kenaikan harga BBM hanya akan berlangsung secara jangka pendek. Sedangkan secara jangka panjang, justru akan berdampak positif terhadap pasar obligasi.

"Kenaikan harga BBM memang akan memicu kenaikan laju inflasi dan dikhawatirkan ikut mengerek kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Apabila hal itu terjadi, yield obligasi akan naik asalkan rupiah tidak bergerak terlalu liar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×