kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Harga Batubara Turun ke Bawah US$ 200 Per Ton, Berikut Faktor Penyebabnya


Rabu, 15 Februari 2023 / 21:04 WIB
Harga Batubara Turun ke Bawah US$ 200 Per Ton, Berikut Faktor Penyebabnya
ILUSTRASI. Harga batubara terus melanjutkan penurunan.ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara terus melanjutkan penurunan. Berdasarkan data Bloomberg, harga batubara kontrak pengiriman Maret 2023 di bursa ICE Newcastle, Selasa (14/2) ada di level US$ 194,50 per ton, turun 2,13% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 198,75 per ton. 

Padahal, pada akhir tahun 2022, harga batubara masih berada di sekitar US$ 350 per ton.

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, penurunan harga batubara disebabkan oleh melemahnya permintaan, terutama dari Eropa dan China akibat musim dingin yang lebih hangat. Permintaan batubara diperkirakan merosot 30% pada Januari 2023.

Baca Juga: Harga Batubara Terus Turun, Analis: Harganya Menuju Normal

Pembukaan kembali ekonomi yang tidak semulus dan sekuat yang diharapkan juga menjadi sentimen negatif bagi harga batubara. Menurutnya, aktivitas industri meningkat tapi tidak cukup cepat untuk menyerap stok yang meningkat.

"Seperti yang diketahui, China tengah mendorong produksi batubara walau di saat yang bersamaan meningkatkan secara besar investasi pada energi terbarukan," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/2).

Untuk ke depannya, Lukman melihat, prospek harga batubara akan bergantung pada laju pemulihan ekonomi di China. Pelaku pasar memprediksi ekonomi China dapat tumbuh antara 4% hingga 5% pada tahun 2023.

Walaupun masih bearish, ada tanda-tanda produksi industri mulai meningkat di China. Menurut laporan terakhir pembangkit listrik batubara naik 28% secara tahunan untuk pekan yang berakhir pada 9 Februari 2023.

Baca Juga: Jadi Pemasok Batubara Adani, BUMI Tegaskan Tak Terpengaruh Kisruh Adani

Lukman memprediksi, bila pertumbuhan ekonomi China sesuai harapan, maka harga batubara pada 2023 bisa bertahan di kisaran US$ 200-US$ 250 per ton. 

Namun, apabila ekonomi China tumbuh di batas bawah perkiraan, yakni 4%, maka harga batubara bisa lanjut turun ke US$ 160-US$ 180 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×