Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara terus menguat. Di pasar derivatif ICE Futures (Newcastle) harga komoditas energi ini, Rabu (29/8), telah menembus level US$ 114,15 per metrik ton.
Harga batubara kontrak pengiriman Oktober 2018 tersebut melonjak 2,8% dibandingkan posisi harga pada hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga batubara sudah naik sebesar 4,97%. Harga batubara tersebut juga merupakan harga tertinggi sejak Januari 2012.
Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar, sebelumnya Rabu (29/8), telah memprediksi harga batubara akan melanjutkan reli. Ia memperkirakan harga akan berada di kisaran US$ 112,50-US$ 113,70 per metrik ton. Artinya, harga batubara saat ini bahkan telah melampaui prediksi tersebut.
"Harga batubara masih dalam tren positif sampai akhir tahun selama harganya bertahan di atas level US$ 100 per metrik ton. Sentimen positif juga datang dari tingkat permintaan untuk kebutuhan pembangkit listrik di Indonesia dan India yang semakin tinggi di tahun ini," ujar Deddy.
Kenaikan harga acuan batubara di pasar derivatif tampaknya turut memberi angin segar bagi harga saham sejumlah emiten energi. Memang, IHSG hari ini terkoreksi 0,76% ke level 6.018 dan sektor tambang juga turun 0,38%.
Namun, saham ITMG berhasil naik 2,47% ke level 29.000. Begitu juga dengan saham INDY yang loncat lebih tinggi 3,58% ke level 3.180.
Saham HRUM juga ditutup menguat meski tidak signifikan, sebesar 0,78% ke level 2.580. Sementara, saham PTBA naik 0,24% ke level 4.160. Hanya saham ADRO yang justru ditutup melemah 0,79% ke level 1.895.
Sementara dari sisi harga komoditas batubara, Deddy memproyeksi harga batubara masih berpotensi menguat dalam sepekan ke depan. Ia memperkirakan harga akan bergerak di kisaran US$ 112,70-US$ 114,50 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News