Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara kembali menunjukkan tren positif, menguat mendekati level US$ 60 per metrik ton. Pada perdagangan Senin (21/9) harga batubara berada di level US$ 58,8 per ton. Padahal di bulan ini batubara sempat menyentuh level terendah US$ 49,9 per ton.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, harga batubara masih dalam tren melemah alias bearish meski sudah naik beberapa waktu. Hal ini seiringan dengan proyeksi ekonomi yang melambat sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
"Namun jika mengacu pada beberapa pekan terakhir, memang ada kenaikan. Hal tersebut dinilai dampak dari melambatnya produksi di tengah cuaca yang buruk sehingga hal ini memberikan dampak kenaikan pada harga batubara acuan," kata Okie, Selasa (22/9).
Baca Juga: Harga komoditas logam industri berpeluang rebound di akhir tahun
Okie berasumsi hingga akhir tahun 2020, harga batubara akan berada pada US$ 56 per ton. Okie memprediksi kinerja emiten batubara juga masih akan tertekan dari segi laba. "Untuk sektor komoditas khususnya batubara saat ini masih wait and see," kata dia.
Okie menambahkan saat ini saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) tengah diperdagangkan lebih tinggi dari emiten sejenis dan berada di atas rata-rata industri. Di tengah turunnya indeks saham pertambangan 13,44% sejak awal tahun (ytd), saham HRUM mengalami kenaikan 23,11% ytd ke level Rp 1.625. Melihat pergerakan tersebut, Okie menyarankan investor juga wait and see.
Baca Juga: Harga minyak diprediksi akan terangkat hingga akhir tahun, simak faktor pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News