kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara naik, pendapatan Resource Alam Indonesia (KKGI) terkerek 40%


Senin, 08 November 2021 / 07:45 WIB
Harga batubara naik, pendapatan Resource Alam Indonesia (KKGI) terkerek 40%
ILUSTRASI. Resource Alam Indonesia (KKGI) membukukan laba bersih senilai US$ 9,20 juta per September 2021.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) turut mendapat berkah penguatan harga batubara. Dalam sembilan bulan pertama 2021, pendapatan bersih Resource Alam naik 40% menjadi US$ 80,15 juta dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 57,13 juta.

Mengutip laporan triwulanan di laman resmi KKGI, Senin (8/11), peningkatan pendapatan terutama disebabkan oleh kenaikan harga rata-rata batubara atau free on board mother vessel (FOB MV) yang melonjak menjadi US$ 45,29 per metrik ton (MT) dari sebelumnya hanya US$ 29,78 per MT pada perioe yang sama tahun lalu.

Manajemen menyebut, tingginya harga batubara saat ini terutama disebabkan oleh kekurangan pasokan batubara yang dihadapi banyak negara termasuk China, dan juga sebagai akibat dari pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.

Namun, KKGI mencatatkan penurunan volume produksi. Pada periode Sembilan bulan pertama 2021 volume produksi KKGI tercatat 1,84 juta ton, menurun 16% dari volume produksi dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,19 juta ton. Bersamaan, volume penjualan juga menurun menjadi 1,93 juta ton dari sebelumnya 2,2 juta ton.

Baca Juga: Resource Alam Indonesia (KKGI) bagikan dividen interim Rp 93,86 miliar, ini jadwalnya

Dengan harga jual yang lebih tinggi, laba kotor KKGI per akhir kuartal ketiga 2021 berhasil naik 2,5 kali lipat menjadi US$ 17,72 juta dari sebelumnya US$ 5,0 juta pada akhir kuartal ketiga 2020. Masing-masing margin kotor yang tercatat pada periode tersebut adalah 22% dan 8,8%.

Hanya saja, biaya tunai (cash cost) penambangan pada periode ini naik 43,59% menjadi US$ 27,14 per MT. Manajemen mengatakan, biaya tunai yang lebih tinggi terutama disebabkan oleh nisbah (rasio) kupas yang lebih tinggi sebesar 8,38 kali dari sebelumnya 5,40 kali dan juga biaya bahan bakar yang lebih tinggi.

Dus, KKGI berhasil membukukan laba bersih senilai US$ 9,20 juta per September 2021. Keuntungan ini berbalik dari kondisi pada periode yang sama tahun sebelumnya dimana KKGI merugi US$ 8,14 juta.

Baca Juga: Semester I-2021, penjualan batubara Resource Alam Indonesia (KKGI) 1,33 juta ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×