Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Masih lesunya pasar batubara membuat PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akan memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2014. Ini merupakan bagian dari efisiensi yang dilakukan perseroan.
Tahun ini, sedianya BRAU menganggarkan capex sebesar US$ 40 juta. Namun, Amir Sambodo, Direktur Utama BRAU mengaku masih membicarakan angka revisi capex itu. Yang jelas, nilainya akan diturunkan dari estimasi awal.
"(Anggaran) yang mendesak adalah untuk crusher, sedangkan untuk (membangun) jembatan kami akan kaji lagi," ujarnya, Rabu (6/8).
Arief Wiedhartono, Direktur BRAU menambahkan, awalnya penetapan anggaran capex tahun ini menggunakan asumsi indeks harga batubara ada di level US$ 85 per ton. Namun, saat ini, harga batubara merosot di kisaran US$ 70 per ton.
Anak usaha Asia Resource Minerals Plc ini menargetkan bisa memproduksi 24 juta ton batubara. Hingga Juli 2014, produksi sudah mencapai 14 juta ton. Jika harga batubara tidak sesuai dengan espektasi, maka fulus yang masuk ke kantong perseroan pun tidak maksimal.
Oleh karena itu, manajemen BRAU berupaya untuk melakukan efisiensi. Hingga kuartal I-2014, perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar US$ 10,17 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News