kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara menghangat


Kamis, 23 Oktober 2014 / 08:20 WIB
Harga batubara menghangat
ILUSTRASI. Promo McD Hersheys McFlurry berakhir hingga 31 Mei 2023


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga batubara mulai terangkat. Harga menguat karena ada kenaikan permintaan dari beberapa negara importir untuk bahan bakar pembangkit listrik. Kenaikan harga juga terbantu oleh indeks dollar Amerika Serikat (AS)) yang tengah melemah.

Mengutip Bloomberg, harga batubara di bursa ICE Futures, Selasa (21/10), kontrak pengiriman November 2014 sebesar US$ 64,30 per ton, naik 0,78% dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga batubara naik 0,46%. Namun, harga batubara masih lemah. Sejak posisi penutupan akhir 2013 alias year to date (ytd), harga sudah terpangkas 24,13%.

Penguatan harga batubara ditopang oleh peningkatan permintaan dari Meksiko dan Asia untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik. Dalam enam bulan terakhir, ekspor batubara dari Amerika Serikat bagian barat meningkat 35% menjadi 5 juta ton.

Menurut analis Pefindo Guntur Tri Hariyanto, kesepakatan antara Tiongkok dan Australia untuk mempercepat kerjasama perdagangan bebas memberi sentimen positif bagi harga komoditas batubara. 

Sekadar informasi, Australia sangat terpukul oleh tarif impor batubara yang diterapkan Tiongkok. Kerjasama perdagangan tadi bisa menghapuskan tarif impor ini. "Dengan kondisi ini, pasokan batubara dari Australia dapat terserap pasar," kata Guntur.

Dollar AS melemah
Sementara di India, Perdana Menteri Narendra Modi melakukan percepatan pembenahan industri di sana termasuk industri batubara. Sebelumnya, sebanyak 214 izin tambang batubara dibatalkan. Izin yang diperoleh selama periode 1993-2010 itu terbukti didapat secara ilegal.

Perusahaan tambang di India yang memperoleh izin legal namun gagal dalam menjalankan proyek-proyeknya juga terkena denda.

Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim menambahkan, harga batubara pun menguat seiring dengan penurunan indeks dollar AS. Pasar memanfaatkannya untuk melakukan pembelian batubara.

Selain itu, penguatan harga batubara tertopang oleh positifnya data ekonomi Tiongkok. Produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal III-2014 tumbuh 7,3% lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan juga hasil kuartal sebelumnya 7,2%. Sedangkan produksi industri September tumbuh 8,0%. Ini juga lebih baik dari bulan sebelumnya, 6,9%. Pelaku pasar kini tengah menanti rilis data HSBC Flash Manufacturing PMI Tiongkok.

Namun, Ibrahim mengingatkan, penguatan harga batubara ini mungkin hanya sementara. Akhir pekan ini, AS akan merilis data pengangguran dan penjualan rumah baru. "Jika hasilnya positif, dollar AS menguat, sedangkan harga batubara turun," ujar dia. 

Secara teknikal, Ibrahim bilang, harga batubara terlihat akan melemah. Bollinger band dan moving average 90% di atas bollinger bawah. Stochastic di level 65% memberi sinyal penguatan harga tidak bertahan lama. RSI berada di level 65%, area negatif, pertanda harga turun.

Ibrahim memprediksi, harga batubara hingga akhir pekan di US$ 63,20-US$ 64,80 per ton. Akhir tahun 2014, harga bisa terangkat ke US$ 66,00 per ton. Sedangkan, Guntur meramalkan, harga di US$ 64-US$ 65 per ton dalam sepekan. Di akhir tahun, harga akan bergerak di US$ 64-US$ 68 per ton.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×