kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Harga Batubara Masih Tinggi, Emiten Tambang Genjot Produksi dan Penjualan


Rabu, 27 April 2022 / 17:15 WIB
Harga Batubara Masih Tinggi, Emiten Tambang Genjot Produksi dan Penjualan
ILUSTRASI. Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Priok, Kamis (3/2/2022). Harga Batubara Masih Tinggi, Emiten Tambang Genjot Produksi dan Penjualan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih cukup solid. Per Selasa (26/4), harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak perdagangan Mei 2022 berada di level US$ 318,15 per ton. Emiten pun cukup yakin harga batubara yang solid akan bertahan ke depan. Momentum ini juga dimanfaatkan emiten untuk mengerek target produksi dan penjualan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava menilai, harga batubara diperkirakan akan tetap tinggi tahun ini dan setelahnya, selagi tidak adanya peningkatan kapasitas penambangan batubara seiring keengganan pihak perbankan untuk mendanai ekspansi sektor ini.

Selain itu, energi terbarukan tidak dapat diandalkan untuk menggantikan bahan bakar fosil saat ini.

Ada juga faktor meningkatnya permintaan batubara tambahan seiring konflik Ukraina dan kemungkinan sanksi terhadap batubara dari Rusia serta kondisi cuaca yang tidak terduga.

Baca Juga: Tinjau Ulang Indeks, Saham GOTO Berpotensi Masuk Indeks MSCI?

Menurut Dileep, terdapat dua tantangan dalam meningkatkan output dan memenuhi permintaan batubara luar negeri.

Pertama yakni fenomena La Nina yang berkelanjutan. Hujan lebat sejak kuartal keempat 2021 diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2022.

Kedua, prioritas utama diberikan untuk memenuhi kebutuhan domestik atau domestic market obligation (DMO) dan pasokan ke Perusahaan Listrik Negara  (PLN) untuk menjaga pasokan listrik dengan harga terkendali.

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×