Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
“Ditambah lagi adanya beberapa kecelakaan tambang, sehingga pemerintah juga lebih mengetatkan regulasi atas operasinya,” sambung Timothy.
Naiknya harga batubara tak hanya membawa berkah bagi emiten tambang batubara. Emiten yang bergerak di sektor kontraktor tambang batubara juga ikut kecipratan berkah. PT Petrosea Tbk (PTRO) menjadi salah satu yang diuntungkan.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas memproyeksikan, volume produksi PTRO akan meningkat seiring pulihnya ekonomi global dan adanya momentum naiknya permintaan batubara yang signifikan.
Pada tahun ini, volume produksi batubara diprediksi akan meningkat 19% year-on-year (YoY) menjadi 31,9 juta ton. Pada tahun depan, volume produksi batubara diprediksi meningkat 10% YoY menjadi 35 juta ton.
Baca Juga: Harga Batubara Menanjak, Emiten Batubara Mendongkrak Pasar Ekspor
Adapun harga batubara global diperkirakan akan terkoreksi pada tahun 2022 atau lebih rendah dari tahun 2021.
Namun, Sukarno memperkirakan pendapatan PTRO pada tahun 2022 masih dapat tumbuh positif, meskipun sedikit lebih lambat dari perkiraan pertumbuhan pada tahun 2021. “Hal ini karena volume pertambangan yang dilakukan PTRO masih cukup solid,” terang Sukarno.
Timothy merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di target harga Rp 2.900 dan PT United Tractors Tbk (UNTR) di target harga Rp 30.700. UNTR dipilih karena bisnisnya yang sangat terpengaruh dari penjualan alat berat sektor pertambangan.
Sukarno menyematkan rekomendasi overweight untuk saham PTRO dengan target harga PTRO adalah Rp 2.980 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
