kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara anjlok dan amortisasi akuisisi Kideco, Indika Energy rugi US$ 52 juta


Kamis, 17 Desember 2020 / 15:53 WIB
Harga batubara anjlok dan amortisasi akuisisi Kideco, Indika Energy rugi US$ 52 juta
ILUSTRASI. Jajaran direksi Indika Energy (INDY)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan kerugian hingga kuartal III-2020. Anjloknya harga batubara serta amortisasi dari asset tak berwujud terkait akuisisi PT Kideco Jaya Agung membuat INDY menanggung rugi US$ 52,5 juta.

Wakil Direktur Utama & CEO INDY Azis Armand mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat penurunan tajam pada harga batubara maupun permintaan pasar domestik dan ekspor. "Itu mempengaruhi INDY dari seluruh aspeknya, terutama anak perusahaan yang terlibat di industri batubara baik langsung maupun tidak langsung," kata dia saat Public Expose INDY, Kamis (17/12).

Maklum, batubara masih mendominasi pendapatan INDY. Hingga kuartal III, segmen batubara berkontribusi sebesar 76% terhadap pendapatan.

Lebih lanjut, Direktur & Group Chief Financial Officer INDY Retina Rosabai membeberkan, pendapatan INDY pada sembilan bulan 2020 ini tercatat sebesar US$ 1,53 miliar. Angka itu merosot 26% dibandingkan dengan pendapatan pada Kuartal III-2019 lalu yang sebesar US$ 2,07 miliar.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) bakal ajukan perpanjangan PKP2B Kideco Jaya Agung tahun depan

Dari pendapatan yang diraih INDY, produsen batubara Kideco Jaya Agung menyumbang paling dominan, sebesar US$ 918,5 juta. Sebagai penyokong utama, kinerja Kideco juga merosot lantaran harga rata-rata penjualan yang anjlok 15,1% menjadi US$ 38,8 per ton. Kondisi itu diikuti dengan menurunnya volume penjualan sebesar 9,4% menjadi 23,7 juta ton per kuartal III.

Secara keseluruhan, beban penjualan, umum dan administrasi INDY juga meningkat menjadi US$ 105,5 juta, atau naik 5,1% dibandingkan kuartal III-2019. Adapun, beban keuangan INDY sebenarnya menurun 16,9% menjadi US$ 71,2 juta.

"Sebagai liability management dimana kami menukar utang dari bond menjadi utang kepada bank, kami mendapatkan bunga yang lebih rendah," terang Retina.

Namun, INDY tetap harus menanggung rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 52,5 juta, atau naik 509,4% dibandingkan rugi bersih Kuartal III-2019 yang sebesar US$ 8,6 juta.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×