kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga aluminium dan timah kompak melambung


Jumat, 28 Oktober 2016 / 20:02 WIB
Harga aluminium dan timah kompak melambung


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga logam industri kompak menguat, dengan aluminium mencatat kenaikan tertinggi dalam lima belas bulan dan timah di level terkuat sejak 2014. Kenaikan harga mendapat dukungan dari optimisme perbaikan ekonomi baik di Amerika Serikat (AS) maupun China.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/10) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,6% ke level tertinggi sejak Juli 2016 sebelumnya menyentuh US$ 1.706 per metrik ton pada pukul 10.11 waktu London. Harga timah menanjak 0,9% setelah menyentuh US$ 20.600 per metrik ton atau tertinggi sejak Desember 2014.

Kenaikan harga memberi semangat pada pelaku industri dan investor yang akan berkumpul pekan depan pada pertemuan London Metal Exchange’s annual LME Week.

"Sentimen bullish kemungkinan akan bertahan selama LME Week," ujar Richard Fu, kepala Asia-Pasifik pada Amalgamated Metal Trading Ltd. di London, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (28/10). "Data ekonomi AS kemungkinan akan terus membaik," imbuhnya.

Amerika Serikat (AS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016 pada Jumat malam (28/10). Berdasarkan survei Bloomberg, ekonomi AS kuartal ketiga tumbuh 2,6% atau lebih baik dari kuartal sebelumnya 1,4%. Prospek ekonomi China juga telah ditingkatkan, dengan Goldman Sachs Group Inc menyatakan dalam sebuah laporan bahwa kondisi infrastuktur akan tetap solid dan penjualan properti kemungkinan lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×